Palu: Wakil Presiden Jusuf Kalla memastikan dana rekonstruksi untuk rumah rusak ringan dan sedang korban bencana Palu, Sulawesi Tengah, dicairkan pekan depan. Pencairan dana hanya berlaku bagi rumah korban yang tidak memerlukan relokasi.
"Kemudian perumahan yang tidak rusak berat tidak perlu direlokasi dan minggu depan akan diberikan stimulannya," kata JK, sapaannya, seusai memimpin rapat koordinasi Penanganan Dampak Bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah, Kamis, 31 Januari 2019.
JK menuturkan stimulan bagi rumah rusak sedang, masing-masing diberikan sebesar Rp25 juta dengan jumlah 26.122 unit rumah. Sementara rumah dengan kerusakan ringan mendapat bantuan Rp10 juta dengan jumlah 40.085 unit rumah.
Adapun rumah rusak berat mendapat bantuan berupa relokasi atau pembangunan rumah baru senilai Rp50 juta. Tercatat rumah rusak berat akibat gempa, tsunami dan likuefaksi di Sulawesi Tengah mencapai 29.771 unit rumah.
(Baca juga: Dana Rekonstruksi Palu Masuk APBN 2019)
Proses relokasi rumah rusak berat akan memakan waktu selama dua tahun. JK bilang, pemerintah dan swasta akan mulai melakukan pembangunan hunian tetap bagi pengungsi dan warga terdampak bencana pada Februari 2019.
"Seluruh Indonesia begitu, kita tidak mengganti tapi membantu. Kalau yang relokasi segera bulan ini dan mulai pembangunan baru baik pemerintah maupun swasta. Selama dua tahun itu pemerintah akan memberikan bantuan," sambung dia.
Untuk santunan kematian masing-masing ahli waris akan menerima Rp15 juta. Hingga kini, korban meninggal akibat bencana di Sulawesi Tengah mencapai 4.340 orang.
"Kalau korban meninggal kita berikan santunan Rp15 juta," kata dia.
Palu: Wakil Presiden Jusuf Kalla memastikan dana rekonstruksi untuk rumah rusak ringan dan sedang korban bencana Palu, Sulawesi Tengah, dicairkan pekan depan. Pencairan dana hanya berlaku bagi rumah korban yang tidak memerlukan relokasi.
"Kemudian perumahan yang tidak rusak berat tidak perlu direlokasi dan minggu depan akan diberikan stimulannya," kata JK, sapaannya, seusai memimpin rapat koordinasi Penanganan Dampak Bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah, Kamis, 31 Januari 2019.
JK menuturkan stimulan bagi rumah rusak sedang, masing-masing diberikan sebesar Rp25 juta dengan jumlah 26.122 unit rumah. Sementara rumah dengan kerusakan ringan mendapat bantuan Rp10 juta dengan jumlah 40.085 unit rumah.
Adapun rumah rusak berat mendapat bantuan berupa relokasi atau pembangunan rumah baru senilai Rp50 juta. Tercatat rumah rusak berat akibat gempa, tsunami dan likuefaksi di Sulawesi Tengah mencapai 29.771 unit rumah.
(Baca juga:
Dana Rekonstruksi Palu Masuk APBN 2019)
Proses relokasi rumah rusak berat akan memakan waktu selama dua tahun. JK bilang, pemerintah dan swasta akan mulai melakukan pembangunan hunian tetap bagi pengungsi dan warga terdampak bencana pada Februari 2019.
"Seluruh Indonesia begitu, kita tidak mengganti tapi membantu. Kalau yang relokasi segera bulan ini dan mulai pembangunan baru baik pemerintah maupun swasta. Selama dua tahun itu pemerintah akan memberikan bantuan," sambung dia.
Untuk santunan kematian masing-masing ahli waris akan menerima Rp15 juta. Hingga kini, korban meninggal akibat bencana di Sulawesi Tengah mencapai 4.340 orang.
"Kalau korban meninggal kita berikan santunan Rp15 juta," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)