medcom.id, Jakarta: Kepolisian RI memperketat penjagaan di perbatasan Filipina-Indonesia. Pengetatan ini menyusul semakin terdesaknya milisi Islamic State (ISIS) oleh gempuran tentara Filipina di Marawi, Filipina Selatan.
"Kami perintahkan anggota Brimob dan Dit Polair menjaga perbatasan Indonesia-Filipina," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa 30 Mei 2017.
Polri juga meminta peran serta masyarakat perbatasan untuk ikut memonitor dan mengawasi. "Agar memberi tahu jika ada hal mencurigakan," ujarnya.
Polri pun sudah menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah, terutama dengan perangkat desa.
Sejak tiga hari lalu anggota kepolisian daerah sudah dikerahkan menjaga perbatasan. "Bila Marawi telah dikuasai militer Filipina, tak menutup kemungkinan milisi lari ke Indonesia," ujar Martinus.
Baca: Duterte Umumkan Filipina Selatan Darurat Militer
Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengumumkan darurat militer di kawasan Filipina Selatan, Mindanao, 23 Mei 2017. Juru bicara Duterte, Ernesto Abella mengatakan, pasukan militer Filipina pun menyerang daerah Filipina yang dikuasai kelompok ISIS.
Abella mengatakan, status darurat militer ini akan berlaku selama 60 hari. Status ini diberlakukan setelah ada baku tembak di daerah Marawi, Mindanao. Pulau ini berjarak sekitar 800 kilometer dari Manila. Satu orang polisi meninggal akibat kejadian ini.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/4bazmxBk" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Kepolisian RI memperketat penjagaan di perbatasan Filipina-Indonesia. Pengetatan ini menyusul semakin terdesaknya milisi Islamic State (ISIS) oleh gempuran tentara Filipina di Marawi, Filipina Selatan.
"Kami perintahkan anggota Brimob dan Dit Polair menjaga perbatasan Indonesia-Filipina," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa 30 Mei 2017.
Polri juga meminta peran serta masyarakat perbatasan untuk ikut memonitor dan mengawasi. "Agar memberi tahu jika ada hal mencurigakan," ujarnya.
Polri pun sudah menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah, terutama dengan perangkat desa.
Sejak tiga hari lalu anggota kepolisian daerah sudah dikerahkan menjaga perbatasan. "Bila Marawi telah dikuasai militer Filipina, tak menutup kemungkinan milisi lari ke Indonesia," ujar Martinus.
Baca: Duterte Umumkan Filipina Selatan Darurat Militer
Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengumumkan darurat militer di kawasan Filipina Selatan, Mindanao, 23 Mei 2017. Juru bicara Duterte, Ernesto Abella mengatakan, pasukan militer Filipina pun menyerang daerah Filipina yang dikuasai kelompok ISIS.
Abella mengatakan, status darurat militer ini akan berlaku selama 60 hari. Status ini diberlakukan setelah ada baku tembak di daerah Marawi, Mindanao. Pulau ini berjarak sekitar 800 kilometer dari Manila. Satu orang polisi meninggal akibat kejadian ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)