"Pada pukul 10.00 waktu Manila, presiden Duterte menetapkan status darurat militer di Pulau Mindanao," kata Abella dikutip dari AFP, Selasa, 23 Mei 2017.
Abella mengatakan, status darurat militer ini akan berlaku selama 60 hari. Atas kejadian ini, Duterte yang kini sedang berada di Moskow bakal mempercepat kepulangannya.
Status ini diberlakukan setelah ada baku tembak di daerah Marawi, Mindanao. Pulau ini berjarak sekitar 800 kilometer dari Manila. Satu orang polisi meninggal akibat kejadian ini.
Mulanya, pasukan militer Filipina menyerang sebuah rumah yang diyakini merupakan tempat Isnilon Hapilon bersembunyi. Hapilon adalah salah satu pemimpin kelompok ISIS yang dikomandoi oleh Abu Sayyaf.
Analis keamanan mengatakan, Hapilon sedang mencoba menyatukan kelompok militan Filipina yang setia dengan ISIS. Di sejumlah kesempatan, Duterte menegaskan, bakal memerangi ancaman teroris.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News