Ilustrasi. MGN/Andi Himawan
Ilustrasi. MGN/Andi Himawan

Konflik Laut Merah, ABK WNI Mesti Diedukasi

Eko Nordiansyah • 12 Januari 2024 21:12
Jakarta: Agresi pasukan Israel ke Negara Palestina yang telah berlangsung sejak 7 Oktober 2023 lalu berefek luas. Kelompok Houthi Yaman, sebagai bentuk solidaritas terhadap perjuangan Palestina, menyerang kapal-kapal milik Israel atau yang mendukung tindakan Israel dan sedang bernavigasi di seputaran Laut Merah.
 
Pengamat Maritim dari Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas Strategic Center (IKAL SC), Marcellus Hakeng Jayawibawa mengatakan ada langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh perusahaan pelayaran nasional dalam menyikapi hal ini karena berkaitan dengan awak kapal dalam situasi berperang.
 
“Setiap pelaut WNI yang bekerja di kapal-kapal negara-negara yang melintas di wilayah Laut Merah atau daerah konflik, tentunya memahami risiko yang akan dihadapi. Menurut pandangan saya urgent dilakukan edukasi khusus bagi para pelaut Indonesia, supaya mereka paham risiko yang mereka hadapi,” ujar dia, Jumat, 12 Januari 2024.

Selain itu, ia menyebut, pelaut yang bertugas di daerah rawan konflik yang dilalui harus mendapatkan tambahan kompensasi dari luar penghasilan pokok yang diterima. Menurutnya, premi asuransi juga bertambah bila melewati wilayah konflik (war risk zone) karena faktor risiko bertambah.
 
Dalam Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 84 Tahun 2013 Tentang Perekrutan dan Penempatan Awak Kapal, BAB III Perekrutan dan Penempatan Pelaut Ke Tempat Tujuan Atau Ke Kapal Dan Pemulangan (Repatriasi) Bagian Kedua Pasal 20 yang menyebutkan: “Apabila perusahaan keagenan awak kapal menempatkan pelaut di atas kapal yang berlayar melalui wilayah rawan konflik, maka pemilik dan operator kapal melalui perusahaan keagenan awak kapal wajib memberi kompensasi tambahan yang besarnya sebagaimana ditetapkan dalam perjanjian kerja bersama antara pemilik operator kapal dengan serikat pekerja.”
 
Situasi konflik di Laut Merah secara tidak langsung membawa efek positif bagi dunia maritim dan pelaut Indonesia. Termasuk juga tentunya bagi para pelaut Indonesia, karena dengan naiknya kebutuhan distribusi BBM, gas dan batubara ke Eropa serta Tiongkok yang nantinya akan menggunakan kapal.
 
“Maka akan berimbas peningkatan kebutuhan pelaut yang akan bekerja di atas kapal dimana tentunya pelaut Indonesia bisa bekerja di atasnya. Disini kita bisa berperan dalam distribusi Crude Oil, batubara ataupun LNG. Jadi, harusnya kita bersiap, baik dari sisi komoditasnya maupun kapal-kapal pengangkutannya. Perusahaan pelayaran nasional harus dapat melihat peluang ini,” jelas Capt. Hakeng.
 
Baca juga: PBB Desak Houthi Hentikan Serangan di Laut Merah, Perdagangan Dunia Terhambat

 
Indonesia sebagai anggota Dewan International Maritime Organization (IMO) dalam kategori C untuk periode 2024-2025, harus dapat ikut berperan aktif dalam menyikapi kondisi di Laut Merah. Indonesia dapat memberi pandangan dan kepentingan maritimnya di pentas Internasional, serta memberikan manfaat konkret bagi masyarakat dan kelautan global.
 
Ia mengungkapkan, Indonesia harus memanfaatkan posisinya di Dewan IMO untuk mendukung jalur pelayaran internasional yang bebas dari segala macam gangguan. Indonesia harus menjadi pendorong untuk meningkatkan standar keselamatan pelayaran, perlindungan lingkungan maritim, dan berjalannya perekonomian di sektor maritim. 
 
“Indonesia dapat meningkatkan kerja sama regional dan internasional yang erat, Indonesia dapat memainkan peran lebih besar dalam memecahkan tantangan global seperti keselamatan dan keamanan maritim,” uja Capt Hakeng.
 
Kelompok Houthi telah melancarkan serangan drone, rudal dan kapal sejak Oktober. Serangan menargetkan apa yang mereka katakan sebagai kapal-kapal yang terkait dengan atau berlayar menuju Israel. Kelompok militan itu mengatakan mereka bertindak demikian sebagai solidaritas dengan rakyat Palestina di Gaza.
 
Dalam tindakan terakhirnya, lebih dari 20 drone dan rudal yang diluncurkan oleh Kelompok Houthi di Laut Merah. Dalam laporan AFP, kapal perusak Inggris, HMS Diamond, dan kapal perang AS telah menembak jatuh lebih dari 20 drone dan rudal yang diluncurkan oleh Houthi di Laut Merah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan