ilustrasi. Foto: Medcom.id
ilustrasi. Foto: Medcom.id

Trending di Medsos, Ini Sejarah hingga Kritik Soal Asian Value

Fatha Annisa • 10 Juni 2024 18:17
Jakarta: Kata kunci ‘Asian Value’ belakangan ini viral di media sosial. Kata tersebut sempat berada di jajaran trending topic media sosial X dengan ratusan ribu cuitan.
 
Kata kunci ‘Asian Value’ viral setelah episode podcast Total Politik dengan komikus Pandji Pragiwaksono sebagai bintang tamu, tayang di YouTube. Ketika itu, Pandji menanyakan pendapat host soal politik dinasti.
 
Salah satu host lalu menyinggung perihal 'Asian Value'. Ia menyebut bahwa politik dinasti merupakan hak warga negara dan boleh dilakukan karena merupakan 'Asian Value'. Pernyataan tersebut langsung menarik atensi netizen.
 
 
 
Tak butuh waktu lama, kata kunci ‘Asian Value’ trending di X. Banyak netizen menggunakan kata tersebut untuk mencuitkan guyonan atau gambar yang menunjukkan kebiasaan masyarakat Asia, utamanya Indonesia.
 
 
 
Baca juga: Mengenal Asian Value dan Korelasinya dengan Politik Dinasti
 

Apa Itu Asian Value?

Secara harfiah, ‘Asian Value’ berarti nilai-nilai yang dipegang oleh masyarakat Asia. Oleh karenanya, netizen menggunakan kata kunci tersebut sambil menunjukkan hal maupun kegiatan yang melekat dengan masyarakat Asia.
 
Menurut Dosen Hukum Internasional FH UNJA Mochammad Farisi dalam tulisannya di laman Universitas Jambi, istilah ‘Asian Value’ dimaknai sebagai pemikiran hak politik yang digagas para pemimpin Asia pada periode 1970-1990an.
 
Perdana Menteri Singapura 1959-1990 Lee Kuan Yew dan Perdana Menteri Malaysia 1981-2003 Mahathir Mohamad menyebutkan bahwa ‘Asian Value’ merupakan identitas politik yang membedakan Timur dan Barat.
 
Sementara itu, profesor dari Universiti Brunei Darussalam, Hoon Chang Yau, pada tesis tahun 2024, menjelaskan 'Asian Value' menjunjung tinggi konsep konsensus, harmonisasi, persatuan, dan komunitas. Menurutnya, komunitas masyarakat Asia bertumpu pada nilai keluarga, bukan individual.

 
Baca juga: Viral Unggahan Anies Baswedan Singgung Asian Value dan Kopi Tubruk
 

Sejarah dan Kritik Asian Value

Mengutip dari laman Britannica, istilah ‘Asian Value’ mulai diperkenalkan pada akhir abad ke-20 oleh pemimpin negara dan cendikiawan di Asia, seiring berkembangnya perekonomian negara-negara Asia. Khususnya, di Asia Timur dan Asia Tenggara.
 
Di kalangan orang Asia, ‘Asian value’ sering dikaitkan dengan disiplin, kerja keras, kesederhanaan, pencapaian akademik, keseimbangan kebutuhan individu dan masyarakat, serta rasa hormat kepada otoritas berkuasa.
 
Namun pada pencapaian prestasi pertumbuhan ekonomi, ‘Asian Value’ yang dipegang orang-orang Asia ini justru diterka sengaja dipertahankan demi kepentingan rezim otoriter yang berkuasa di Asia.
 
Berbagai kritik terkait Asian Value pun bermunculan. Sejumlah kritikus menuding bahwa Asian Value didasarkan stereotip budaya Asia yang sederhana dan mirip dengan Orientalisme, yang telah lama menjadi ciri keilmuan Barat mengenai masyarakat Asia dan Arab.
 
 
Baca juga: Viral Ekpatriat Korsel Hina Indonesia di Medsos, Sebut Monyet Hitam hingga Lecehkan Agama

 
Lainnya menunjukkan adanya kontradiksi antara antiliberalisme yang dianut para pendukung Asian Value dan promosi mereka terhadap pembangunan berorientasi pasar, yang telah menantang dan mengganggu tatanan sosial.
 
Sedagkan para ahli teori feminis memandang wacana ini sebagai upaya melegitimasi hierarki gender, kelas, etnis, dan ras yang tertanam dalam budaya Asia. Baik dalam model pembangunan Asia maupun hubungan sosial kapitalis yang lebih luas.
 
Sementara itu, merujuk Jurnal Sosio Dialektika, Asian Values muncul sekitar tahun 1990-an dan berprinsip pada kolektivisme atau paham untuk menyatukan orang demi kepentingan ekonomi dan sosial mereka.
 
Konsep tersebut diadaptasi Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew. Lalu pada tahun 1997, popularitas Asian Values memudar setelah terjadinya krisis keuangan Asia.
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan