Jakarta: Masyarakat diminta mematuhi pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Nyawa petugas medis ada di tangan masyarakat.
"Mengurangi beban petugas medis, dan fasilitas kesehatan," kata Anggota Majelis Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Hasbullah kepada Medcom.id, Rabu, 29 April 2020.
Menurut Hasbullah, petugas medis bakal kewalahan jika angka kasus virus korona terus melonjak tinggi. Terlebih, saat ini sudah banyak petugas medis yang gugur lantaran tertular virus korona dari pasien.
"Kita enggak bisa memproduksi dokter atau perawat dalam waktu satu atau dua minggu seperti bikin ventilator," ujar Hasbullah.
Baca: 643 Kasus Kekerasan Selama Pandemi Korona
Jika jumlah petugas medis turun, penanganan wabah korona di Indonesia akan semakin sulit. Meminta bantuan medis dari negara lain pun akan mustahil lantaran wabah korona melanda seluruh negara di dunia.
"Kalau petugas medis terus berguguran terpaksa kita harus impor dokter, minta bantuan negara lain, tapi itu sensitif, enggak gampang," ujar Hasbullah.
Untuk itu, masyarakat sebaiknya patuh dengan PSBB. Pemerintah pun diminta bisa tegas memberi hukuman bagi pelanggar PSBB demi petugas medis.
"PSBB harus sangat diketatkan, disiplin masyarakat terkait jaga jarak, tidak kumpul, tak merokok, berbuat yang bisa menambah kasus korona harus diperketat," ucap Hasbullah.
Tidak ada cara lain bagi masyarakat selain membantu mengurangi beban petugas medis untuk membuat wabah ini cepat berakhir. Virus ini akan terus mengganas jika masyarakat tidak tertib.
"Yang paling penting kalau virus korona ini dianggap api, maka matikan api itu segera jangan sampai banyak, itu yang paling penting," kata Hasbullah.
Jakarta: Masyarakat diminta mematuhi pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Nyawa petugas medis ada di tangan masyarakat.
"Mengurangi beban petugas medis, dan fasilitas kesehatan," kata Anggota Majelis Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Hasbullah kepada
Medcom.id, Rabu, 29 April 2020.
Menurut Hasbullah, petugas medis bakal kewalahan jika angka kasus
virus korona terus melonjak tinggi. Terlebih, saat ini sudah banyak petugas medis yang gugur lantaran tertular virus korona dari pasien.
"Kita enggak bisa memproduksi dokter atau perawat dalam waktu satu atau dua minggu seperti bikin ventilator," ujar Hasbullah.
Baca:
643 Kasus Kekerasan Selama Pandemi Korona
Jika jumlah petugas medis turun, penanganan wabah korona di Indonesia akan semakin sulit. Meminta bantuan medis dari negara lain pun akan mustahil lantaran wabah korona melanda seluruh negara di dunia.
"Kalau petugas medis terus berguguran terpaksa kita harus impor dokter, minta bantuan negara lain, tapi itu sensitif, enggak gampang," ujar Hasbullah.
Untuk itu, masyarakat sebaiknya patuh dengan PSBB. Pemerintah pun diminta bisa tegas memberi hukuman bagi pelanggar PSBB demi petugas medis.
"PSBB harus sangat diketatkan, disiplin masyarakat terkait jaga jarak, tidak kumpul, tak merokok, berbuat yang bisa menambah kasus korona harus diperketat," ucap Hasbullah.
Tidak ada cara lain bagi masyarakat selain membantu mengurangi beban petugas medis untuk membuat wabah ini cepat berakhir. Virus ini akan terus mengganas jika masyarakat tidak tertib.
"Yang paling penting kalau virus korona ini dianggap api, maka matikan api itu segera jangan sampai banyak, itu yang paling penting," kata Hasbullah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)