Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan kelangkaan tabung oksigen yang sempat terjadi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sardjito, Yogyakarta, Sabtu, 3 Juli 2021. Sejumlah pasien meninggal akibat hal itu.
Luhut mengungkapkan dari laporan yang diterima, pihak RSUP Sardjito mendadak meminta pasokan oksigen dengan menyurati Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Dirjen Pelayanan Kesehatan, dan Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X. Permintaan sehari sebelum pasokan habis.
"Ini lah kekonyolan kita. Jadi sebenarnya, 18 jam sebelum stok habis (tabung oksigen) mereka baru ajukan (permintaan tabung). Ini yang bikin bingung," kata Luhut dalam wawancara eksklusif dengan Media Indonesia dikutip pada Kamis, 8 Juli 2021.
Luhut menyebut pemerintah pusat tidak mengetahui detail kebutuhan alat medis setiap rumah sakit bila tidak ada laporan langsung. Luhut mendorong manajemen rumah sakit membuat perencanaan soal kebutuhan medis yang diperlukan.
"Anda bisa tanya saja bagaimana manajemen rumah sakit itu (RSUP Sardjito). Jadi, jangan salahkan pemerintah pusat juga, kami mana tahu kebutuhan apa saja dari tiap-tiap rumah sakit. Jadi semua kebutuhan buatlah perencanaan dengan benar," ucap Luhut.
(Baca: Stok Oksigen Tipis, Puluhan Pasien di RSUP Dr Sardjito Meninggal)
Luhut meyakini dengan perencanaan mematang insiden seperti kelangkaan tabung oksigen di RSUP Sardjito tidak terulang. Apalagi, di tengah lonjakan kasus covid-19 yang sudah menembus 2,3 juta.
"Kita sayangkan sekali kejadian itu. Sebenarnya itu bisa tidak terjadi (pasien covid-19 meninggal karena kekurangan tabung oksigen)," ujar Luhut.
Sebelumnya, Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito Rukmono Siswishanto menyatakan pihaknya mengalami kehabisan gas oksigen cair. Manajemen telah mengambil berbagai langkah antisipasi, termasuk meminta bantuan ke banyak pihak agar pasien tidak mengalami kesulitan akibat tak ada oksigen.
Salah satu upayanya mengatur ulang semua penggunaan oksigen yang dipakai pasien. Serta mengirimkan surat permohonan dukungan kepada Menkes RI, Dirjen Pelayanan Kesehatan, dan lainnya.
"Kami sampaikan bahwa terkait dengan kondisi pandemi covid-19 yang memuncak dan banyaknya pasien yang harus dirawat di rumah sakit, termasuk di RSUP Dr Sardjito, sehingga menimbulkan terjadinya kekosongan oksigen," kata Rukmono, Minggu, 4 Juli 2021.
Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves)
Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan kelangkaan tabung oksigen yang sempat terjadi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sardjito, Yogyakarta, Sabtu, 3 Juli 2021. Sejumlah pasien meninggal akibat hal itu.
Luhut mengungkapkan dari laporan yang diterima, pihak RSUP Sardjito mendadak meminta pasokan oksigen dengan menyurati Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Dirjen Pelayanan Kesehatan, dan Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X. Permintaan sehari sebelum pasokan habis.
"Ini lah kekonyolan kita. Jadi sebenarnya, 18 jam sebelum stok habis (tabung oksigen) mereka baru ajukan (permintaan tabung). Ini yang bikin bingung," kata Luhut dalam wawancara eksklusif dengan
Media Indonesia dikutip pada Kamis, 8 Juli 2021.
Luhut menyebut pemerintah pusat tidak mengetahui detail kebutuhan alat medis setiap rumah sakit bila tidak ada laporan langsung. Luhut mendorong manajemen rumah sakit membuat perencanaan soal kebutuhan medis yang diperlukan.
"Anda bisa tanya saja bagaimana manajemen rumah sakit itu (RSUP Sardjito). Jadi, jangan salahkan pemerintah pusat juga, kami mana tahu kebutuhan apa saja dari tiap-tiap rumah sakit. Jadi semua kebutuhan buatlah perencanaan dengan benar," ucap Luhut.
(Baca:
Stok Oksigen Tipis, Puluhan Pasien di RSUP Dr Sardjito Meninggal)
Luhut meyakini dengan perencanaan mematang insiden seperti kelangkaan tabung oksigen di RSUP Sardjito tidak terulang. Apalagi, di tengah lonjakan
kasus covid-19 yang sudah menembus 2,3 juta.
"Kita sayangkan sekali kejadian itu. Sebenarnya itu bisa tidak terjadi (pasien covid-19 meninggal karena kekurangan tabung oksigen)," ujar Luhut.
Sebelumnya, Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito Rukmono Siswishanto menyatakan pihaknya mengalami kehabisan gas oksigen cair. Manajemen telah mengambil berbagai langkah antisipasi, termasuk meminta bantuan ke banyak pihak agar pasien tidak mengalami kesulitan akibat tak ada oksigen.
Salah satu upayanya mengatur ulang semua penggunaan oksigen yang dipakai pasien. Serta mengirimkan surat permohonan dukungan kepada Menkes RI, Dirjen Pelayanan Kesehatan, dan lainnya.
"Kami sampaikan bahwa terkait dengan kondisi pandemi covid-19 yang memuncak dan banyaknya pasien yang harus dirawat di rumah sakit, termasuk di RSUP Dr Sardjito, sehingga menimbulkan terjadinya kekosongan oksigen," kata Rukmono, Minggu, 4 Juli 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)