Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Monkeypox Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) meminta jajaran pemerintah memperketat pemantauan penularan Monkeypox atau cacar monyet di semua pintu masuk negara. Pengawasan bisa dilakukan dengan pengamatan suhu tubuh, pengamatan tanda dan gejala dari infeksi penularan Monkeypox.
“Harap perluas dan memperketat skrining pada pintu masuk negara, baik di pelabuhan, bandara, dan pos lintas batas darat negara (PLBDN),” kata Ketua Satgas Monkeypox IDI Hanny Nilasari dalam Webinar Mengenal Penyakit Monkeypox & Penatalaksanaannya yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat, 16 September 2022.
Bila ditemukan pelaku perjalanan yang mengalami demam, para petugas diharapkan segera mengarahkan orang tersebut melakukan pemeriksaan langsung oleh dokter bertugas pada pelabuhan, bandara, ataupun PLBDN.
Pemantauan di pintu masuk juga diharapkan diimbangi dengan meningkatnya kemampuan laboratorium jejaring untuk melakukan diagnotis molecular spesimen pasien, yang dicurigai menderita Monkeypox sesuai dengan rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Hanny menambahkan supaya penularan infeksi Monkeypox dapat diketahui secara dini, peningkatan edukasi terkait epidemi, gejala, penularan sampai langkah-langkah pencegahan pribadi di dalam masyarakat harus lebih dimaksimalkan sampai ke akar rumput.
Pada tenaga kesehatan diharapkan pemerintah memfasilitasi dan memberikan pendampingan terhadap peningkatan kemampuan dalam identifikasi kontak erat pasien suspek serta probable Monkeypox.
“Pemberian informasi terkini pada masyarakat mengenai situasi Monkeypox secara berkala diperlukan, dan harus transparan untuk mencegah terjadinya kepanikan akibat kesimpangsiuran berita di media massa,” kata dia.
Hanny juga mengimbau masyarakat untuk dapat bekerja sama dengan pemerintah dengan menerapkan pola hidup sehat, agar penularan infeksi Monkeypox serta covid-19 dapat dihindarkan dan tidak ada lagi muncul kasus baru di Indonesia.
Jakarta: Satuan Tugas (Satgas)
Monkeypox Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) meminta jajaran pemerintah memperketat pemantauan penularan
Monkeypox atau
cacar monyet di semua
pintu masuk negara. Pengawasan bisa dilakukan dengan pengamatan suhu tubuh, pengamatan tanda dan gejala dari infeksi penularan
Monkeypox.
“Harap perluas dan memperketat skrining pada pintu masuk negara, baik di pelabuhan, bandara, dan pos lintas batas darat negara (PLBDN),” kata Ketua Satgas
Monkeypox IDI Hanny Nilasari dalam Webinar Mengenal Penyakit
Monkeypox & Penatalaksanaannya yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat, 16 September 2022.
Bila ditemukan pelaku perjalanan yang mengalami demam, para petugas diharapkan segera mengarahkan orang tersebut melakukan pemeriksaan langsung oleh dokter bertugas pada pelabuhan, bandara, ataupun PLBDN.
Pemantauan di pintu masuk juga diharapkan diimbangi dengan meningkatnya kemampuan laboratorium jejaring untuk melakukan diagnotis molecular spesimen pasien, yang dicurigai menderita
Monkeypox sesuai dengan rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Hanny menambahkan supaya penularan infeksi
Monkeypox dapat diketahui secara dini, peningkatan edukasi terkait epidemi, gejala, penularan sampai langkah-langkah pencegahan pribadi di dalam masyarakat harus lebih dimaksimalkan sampai ke akar rumput.
Pada tenaga kesehatan diharapkan pemerintah memfasilitasi dan memberikan pendampingan terhadap peningkatan kemampuan dalam identifikasi kontak erat pasien suspek serta
probable Monkeypox.
“Pemberian informasi terkini pada masyarakat mengenai situasi
Monkeypox secara berkala diperlukan, dan harus transparan untuk mencegah terjadinya kepanikan akibat kesimpangsiuran berita di media massa,” kata dia.
Hanny juga mengimbau masyarakat untuk dapat bekerja sama dengan pemerintah dengan menerapkan pola hidup sehat, agar penularan infeksi
Monkeypox serta covid-19 dapat dihindarkan dan tidak ada lagi muncul kasus baru di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)