Jakarta: Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan tiga strategi mencegah stunting pada anak. Upaya itu dimulai jauh-jauh hari sebelum bayi lahir.
“Intervensi atau program yang harus kita lakukan untuk bisa menurunkan stunting, fokus diarahkan bagi wanita sebelum melahirkan,” kata Budi dalam keterangan tertulis, Minggu 14 Agustus 2022.
Budi mengatakan upaya pertama ialah memberi tablet tambah darah bagi remaja perempuan. Kegiatan tersebut sudah dimulai melalui program Aksi Bergizi di Sekolah.
“Kita harus pastikan mereka tidak kekurangan gizi dan zat besi,” papar mantan Wakil Menteri BUMN itu.
Budi menyebut upaya kedua, yakni pemeriksaan kehamilan dan pemberian makanan tambahan pada ibu hamil. Kemenkes bakal menggandeng pemerintah daerah (pemda) untuk memastikan hal itu berjalan efektif.
Kemenkes telah mendistribusikan ultrasonografi (USG) ke seluruh puskesmas. Fasilitas itu untuk memudahkan ibu hamil mengecek kandungannya minimal enam kali selama sembilan bulan.
“Untuk melihat perkembangan janinnya cukup atau tidak. Kalau tidak, kita bisa segera lakukan intervensi,” jelas Budi,
Budi menuturkan upaya ketiga ialah memberi makanan tambahan berupa protein hewani. Program itu ditujukan bagi anak usia enam hingga 24 bulan.
Menurut Budi, protein hewani tidak perlu mahal. Apalagi, banyak sumber protein dengan harga terjangkau dan bisa didapatkan di sekitar masyarakat.
“Misalnya telur, ikan, ayam, daging, dan susu. Terserah di masing-masing daerah yang tersedianya, yang penting protein hewan,” ujar dia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan target penurunan stunting hingga 14 persen pada 2024 wajib terlaksana. Seluruh pemerintah daerah diminta serius mewujudkan hal tersebut.
“Jangan sampai target angka 14 persen itu luput. Harus tercapai,” kata Jokowi saat meninjau program percepatan penurunan stunting di Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis, 24 Maret 2022.
Jakarta:
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan tiga strategi mencegah
stunting pada anak. Upaya itu dimulai jauh-jauh hari sebelum bayi lahir.
“Intervensi atau program yang harus kita lakukan untuk bisa menurunkan stunting, fokus diarahkan bagi wanita sebelum melahirkan,” kata Budi dalam keterangan tertulis, Minggu 14 Agustus 2022.
Budi mengatakan upaya pertama ialah memberi tablet tambah darah bagi remaja perempuan. Kegiatan tersebut sudah dimulai melalui program Aksi Bergizi di Sekolah.
“Kita harus pastikan mereka tidak kekurangan
gizi dan zat besi,” papar mantan Wakil Menteri BUMN itu.
Budi menyebut upaya kedua, yakni pemeriksaan kehamilan dan pemberian makanan tambahan pada
ibu hamil. Kemenkes bakal menggandeng pemerintah daerah (pemda) untuk memastikan hal itu berjalan efektif.
Kemenkes telah mendistribusikan ultrasonografi (USG) ke seluruh puskesmas. Fasilitas itu untuk memudahkan ibu hamil mengecek kandungannya minimal enam kali selama sembilan bulan.
“Untuk melihat perkembangan janinnya cukup atau tidak. Kalau tidak, kita bisa segera lakukan intervensi,” jelas Budi,
Budi menuturkan upaya ketiga ialah memberi makanan tambahan berupa protein hewani. Program itu ditujukan bagi anak usia enam hingga 24 bulan.
Menurut Budi, protein hewani tidak perlu mahal. Apalagi, banyak sumber protein dengan harga terjangkau dan bisa didapatkan di sekitar masyarakat.
“Misalnya telur, ikan, ayam, daging, dan susu. Terserah di masing-masing daerah yang tersedianya, yang penting protein hewan,” ujar dia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan target
penurunan stunting hingga 14 persen pada 2024 wajib terlaksana. Seluruh pemerintah daerah diminta serius mewujudkan hal tersebut.
“Jangan sampai target angka 14 persen itu luput. Harus tercapai,” kata Jokowi saat meninjau program percepatan penurunan stunting di Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis, 24 Maret 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)