Jakarta: Sebanyak enam lembaga survei melaksanakan jajak pendapat terhadap kehadiran vaksin covid-19. Mayoritas responden menyambut baik kehadiran vaksin.
Pertama, survei yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI). Survei berlangsung pada 19-30 September 2020.
Survei tersebut mengumpulkan tanggapan lebih dari 115 ribu orang dari 34 provinsi. Keseluruhan responden mencakup 508 kabupaten/kota atau 99 persen dari seluruh kabupaten/kota.
Hasilnya, 74 persen responden mengatakan mereka telah mendengar tentang vaksin covid-19. Sedangkan 64,8 persen bersedia menerimanya.
Kedua, survei yang dilaksanakan Populi Center pada 21-30 Oktober 2020. Survei mencakup 1.000 responden di 100 kabupaten/kota yang tersebar di 34 provinsi.
Survei itu mencatat 60 persen responden bersedia dan 40 persen menyatakan tidak bersedia diberikan vaksin oleh pemerintah. Dari yang menjawab tidak bersedia sebanyak 46,5 persen karena alasan kesehatan, 15,2 persen beralasan tidak percaya vaksin menyembuhkan, dan 13,3 persen karena tidak tahu vaksin halal atau haram.
Ketiga, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mencatat hasil survei 82,04 persen responden bersedia menerima vaksin sebagai kelompok pertama yang diprioritaskan pemerintah. Kemudian 65.99 persen responden bersedia menjadi relawan pemberi vaksin atau vaksinator.
Baca: Survei Media Group News: 53% Warga Yakin Vaksin Covid-19 Mengakhiri Pandemi
Survei internal yang dilakukan secara acak oleh PPNI ini dilaksanakan sejak Desember 2020. Metodenya disebarkan secara online ke anggota PPNI di seluruh Indonesia dengan total 1.700 responden.
Keempat, survei yang digarap Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Sebanyak 37 persen masyarakat menyatakan secara tegas akan melakukan vaksinasi covid-19.
Hasil lainnya mayoritas warga atau 67 persen tahu atau pernah dengar pemerintah akan memberikan vaksin. Kemudian, 70 persen warga percaya pemerintah mampu menyediakan vaksin covid-19 sesuai kebutuhan.
Survei ini dilakukan pada 16-19 Desember 2020 melalui wawancara telepon kepada 1.202 responden yang dipilih secara acak (random). Margin of error survei diperkirakan 2,9 persen.
Kelima, hasil survei Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) yang menyebut sebanyak 81,7 persen responden siap ikut program vaksinasi covid-19. Survei yang dilakukan pada 20-27 Desember 2020 itu dilakukan kepada 1.225 responden yang tersebar di 34 provinsi.
Keenam, riset Lembaga Survei Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi) mengenai kehadiran vaksin covid-19 bernama Merah Putih. Vaksin tersebut dikembangkan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman.
Sebanyak 70,7 persen masyarakat meyakini bahwa vaksin Merah Putih akan mengakhiri pandemi. Survei ini mencakup 803 responden di wilayah DKI Jakarta berusia di atas 17 tahun. Survei dilakukan pada 8-10 Oktober 2020 menggunakan telesurvei.
Penyuntikan vaksin terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu, 13 Januari 2021, menandakan dimulainya program vaksinasi covid-19. Sebanyak 1,3 juta tenaga kesehatan akan menjadi kelompok pertama penerima vaksin.
Penyuntikan pada kelompok pertama ini ditargetkan akan selesai akhir Januari 2021. Sementara itu, vaksinasi kelompok kedua akan dimulai pada awal Februari 2021. Vaksinasi tahap kedua akan menyasar jajaran TNI, Polri, hingga pelayan publik.
Jakarta: Sebanyak enam lembaga survei melaksanakan jajak pendapat terhadap kehadiran
vaksin covid-19. Mayoritas responden menyambut baik kehadiran vaksin.
Pertama, survei yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI). Survei berlangsung pada 19-30 September 2020.
Survei tersebut mengumpulkan tanggapan lebih dari 115 ribu orang dari 34 provinsi. Keseluruhan responden mencakup 508 kabupaten/kota atau 99 persen dari seluruh kabupaten/kota.
Hasilnya, 74 persen responden mengatakan mereka telah mendengar tentang vaksin
covid-19. Sedangkan 64,8 persen bersedia menerimanya.
Kedua, survei yang dilaksanakan Populi Center pada 21-30 Oktober 2020. Survei mencakup 1.000 responden di 100 kabupaten/kota yang tersebar di 34 provinsi.
Survei itu mencatat 60 persen responden bersedia dan 40 persen menyatakan tidak bersedia diberikan vaksin oleh pemerintah. Dari yang menjawab tidak bersedia sebanyak 46,5 persen karena alasan kesehatan, 15,2 persen beralasan tidak percaya vaksin menyembuhkan, dan 13,3 persen karena tidak tahu vaksin halal atau haram.
Ketiga, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mencatat hasil survei 82,04 persen responden bersedia menerima vaksin sebagai kelompok pertama yang diprioritaskan pemerintah. Kemudian 65.99 persen responden bersedia menjadi relawan pemberi vaksin atau vaksinator.
Baca:
Survei Media Group News: 53% Warga Yakin Vaksin Covid-19 Mengakhiri Pandemi
Survei internal yang dilakukan secara acak oleh PPNI ini dilaksanakan sejak Desember 2020. Metodenya disebarkan secara
online ke anggota PPNI di seluruh Indonesia dengan total 1.700 responden.