Sukhoi milik TNI Angkatan Udara. Foto: MI/Susanto
Sukhoi milik TNI Angkatan Udara. Foto: MI/Susanto

Sukhoi-35 Ditempatkan di Lanud Hasanudin

Golda Eksa • 23 November 2017 08:17
Jakarta: Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Hadi Tjahjanto mengatakan para perwira lulusan sekolah pembentukan perwira TNI-AU yang baru dilantik akan mengisi pangkalan udara (lanud) militer wilayah terluar seperti di Morotai, Biak, Merauke, dan Selaru. Hadi pun mengakui jika kekurangan pesonel di TNI-AU menjadi hal yang pokok untuk segera diatasi.
 
Hal ini sejalan dengan datangnya alat utama sistem pertahanan (alutsista), di antaranya pesawat jet tempur jenis Sukhoi 35, Hercules baru Tipe C, penempatan alat radar yang sekarang eksis ada 20 unit, dan ke depan akan menambah 12 radar sehingga totalnya 32 radar.
 
Menurut Hadi, hal tersebut yang diperlukan perwira yang memiliki kemampuan teknis karena mereka dari anggota bintara sehingga sudah mampu untuk itu.

Khusus untuk pembangunan lanud di wilayah terluar, TNI-AU akan melihat program Nawa Cita Presiden Joko Widodo, yakni sebagai poros maritim dunia.
 
Hal itu antara lain pembangunan konektivitas pulau-pulau, sehingga diperlukan untuk melaksanakan sinkronisasi kekuatan TNI dengan program Nawa Cita. Khusus pesawat tempur Sukhoi-35, Hadi mengatakan sekarang dalam proses dan menunggu kontrak.
 
Jika ke depan sudah jadi, untuk sementara akan ditempatkan di Lanud Hasanudin Makassar karena infrastrukturnya sudah siap.
 
Namun, sambil menunggu pembangunan infrastruktur di Lanud Iswahyudi Madiun, pesawat tempur Sukhoi-35 akan dipindahkan untuk mengganti pesawat tempur F-5.
 
"Kami belum berani membangun Lanud Iswahyudi sebelum pesawat yang baru itu datang di Indonesia. Kami masih memiliki waktu satu tahun untuk menunggu pesawat itu.''
 
Baca: Indonesia-Rusia Sepakat Barter 11 Sukhoi dengan Tiga Komoditas
 
Saat menyinggung soal alih teknologi, Hadi menjelaskan pesawat tempur Sukhoi-35 masuk generasi 4,5, sehingga mulai mendidik prajuritnya harus ada lompatan teknologi di antaranya sistem apioniknya sudah menggunakan digitalisasi dengan kelas kokpit termasuk sebagian pesawat yang sudah dioperasikan oleh TNI-AU.
 
Sebelumnya Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo akan menolak menerima pesawat tempur Sukhoi SU-35 jika tidak sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan TNI-AU.
 
Pesawat Sukhoi SU-35 yang akan datang harus sesuai dengan spesifikasi yang diajukan KSAU, seperti sudah ada persenjataan air to air missile, air to ground missile, bomb, ground support equipment, simulator, spare part termasuk mesin cadangan.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan