Ilustrasi. freepik
Ilustrasi. freepik

Orang Tua Wajib Tahu! Simak Gejala Usus Buntu Pada Balita

Adri Prima • 01 Agustus 2024 13:16
Jakarta: Sebagai orang tua, kita harus selalu memperhatikan kondisi kesehatan anak. Salah satu keluhan yang sering muncul pada anak adalah sakit perut. 
 
Meski begitu, keluhan sakit perut tidak bisa dianggap sepele. Pasalnya sakit perut termasuk gejala usus buntu atau apendisitis. 
 
Penyakit tersebut merupakan kondisi ketika kantung apendiks yang terdapat pada usus besar mengalami peradangan. Ketika usus buntu mengalami masalah, bakteri juga dapat tumbuh di organ kecil ini hingga dapat memicu terjadinya infeksi.

Menukil laman resmi RSAB Harapan Kita, penyebab usus buntu sebenarnya masuknya kotoran ke dalam lumen usus buntu, kotoran-kotoran tersebut bisa dari pecahan-pecahan feses atau cairan dari feses yang masuk, mengeras dan akhirnya menyumbat.
 
Selain itu, hal lain yang menyebabkan sumbatan adalah adanya pembesaran dari jaringan limfoid di dalam lumen usus buntu tersebut. 
 
Baca juga:
Ramai Anak Cuci Darah, Ini 5 Tips Dokter Anak untuk Cegah Kerusakan Ginjal
 

Gejala usus buntu pada anak


Gejala usus buntu pada anak yang khas adalah nyeri di sekitar pusar. Ini mirip sakit perut biasa, namun umumnya akan bertambah parah dan berpindah ke perut bagian kanan bawah. Rasa nyeri ini pun akan semakin parah dan intens terutama saat bergerak, batuk, bersin atau menyentuh perut.
 
Namun sayangnya untuk balita atau anak-anak usia di bawah 5 tahun, mereka terkadang belum bisa menggambarkan rasa sakit yang dirasakan secara spesifik. Karena itu, jika gejala sakit perut dialami anak lebih baik segera memeriksakan ke dokter. 
 
Meskipun nyeri perut sering kali menjadi gejala utama, ada beberapa gejala lain usus buntu:
 
1. Demam, gejala sakit perut itu biasanya akan dibarengi dengan demam yang menjadi tanda infeksi telah terjadi
2. Mual dan muntah
3. Hilangnya nafsu makan
4. Kelelahan dan Lemas
5. Perubahan buang air besar. Beberapa anak mungkin mengalami perubahan dalam pola buang air besar, seperti diare atau konstipasi.
6. Bengkak pada perut.
 
Saat anak anda mengalami gejala tersebut, segera bawa ia ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih cepat. Mengingat, usus buntu ini termasuk kondisi darurat medis. 
 
Jika tidak segera ditangani, usus buntu yang terinfeksi berisiko pecah dan menyebarkan bakteri ke dalam rongga perut, sehingga menimbulkan infeksi yang luas yang merujuk pada komplikasi, seperti perforasi, peritonitas, abses, dan sumbatan usus.
 
Nantinya, jenis pengobatan yang dilakukan pun menyesuaikan kondisi yang dialami anak. Biasanya tindakan yang diambil adalah operasi pengangkatan usus buntu atau apendektomi. Secara umum, terdapat dua cara dalam melakukan apendektomi, yaitu laparoskopi atau operasi lubang kunci, dan bedah terbuka atau laparotomi. Kedua cara tersebut diawali dengan melakukan bius total pada pengidap usus buntu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(PRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan