Jakarta: Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menjadi perbincangan di media sosial usai dirinya mengaku tak tahu definisi Orde Baru (Orba).
Hal itu terungkap ketika ia menanggapi pernyataan Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
Sebelumnya, Megawati menyindir penguasa atau pemerintah saat ini bertindak seperti Orde Baru. Pernyataan Megawati tersebut dianggap publik ditujukan kepada pemerintahan Presiden Jokowi.
Berikut ini fakta-fakta kalau Kaesang tak paham orde baru:
1. Kaesang masih kecil di masa Orba
Kaesang mengatakan dirinya tidak tahu apa yang terjadi di era Orba. Sebab, saat itu dirinya masih kecil dan tidak merasakan masa tersebut.
"Saya enggak tahu maksudnya definisi seperti Orde Baru seperti apa dulu? Karena saya sendiri kan tidak mengalami. Karena waktu itu saya masih umurnya kecil, jadi saya enggak mengalami. Jadi saya harus tanya ke teman-teman yang di mana definisinya sebelum tanya saya tuh seperti apa," kata Kaesang.
2. Orde baru masuk dalam kurikulum pendidikan
Pernyataan kaesang mengundang tanda tanya terkait riwayat pendidikannya. Pasalnya, peristiwa Orde Baru ada dalam kurikulum pendidikan dan dimuat dalam buku pelajaran sejarah.
Berbicara soal Orde Baru, saat ini pelajaran itu sebetulnya sudah dibahas sejak bangku kelas 9 SMP. Materi soal Orde Baru muncul dalam mata pelajaran PKN yang membahas penerapan Pancasila pada Orde Lama dan Orde Baru. Kemudian, dibahas lagi lebih mendalam pada mapel Sejarah kelas 12 SMA.
3. Riwayat pendidikan Kaesang
Menghimpun berbagai sumber, Kaesang ternyata memulai jenjang pendidikannya di Indonesia. Ia menempuh pendidikan sekolah dasar di SDN 16 Mangkubumen Kidul, Laweyan, Solo.
Lulus SD, Kaesang melanjutkan pendidikan menengah di SMPN 1 Surakarta. Kemudian, Kaesang bersekolah di luar negeri. Kaesang bersekolah di Anglo-Chinese School International (ACSI) Singapura dengan program studi International Baccalaureate. Ia lulus pada tahun 2014.
Kaesang melanjutkan jenjang perguruan tinggi di Singapore University of Social Science dan berhasil lulus pada 2019. Dia meraih gelar sarjana pada program studi pemasaran.
Dengan riwayat pendidikan yang cukup mentereng ditambah dengan pendidikan dasar seperti SD dan SMP yang ia tempuh di Solo, maka seharusnya Kaesang yang saat ini menjadu Ketua Umum Partai Politik bisa memahami definisi dari orde baru yang sudah menjadi konten perpolitikan khususnya sebagai tolak ukur berjalannya demokrasi.
4. Penjelasan singkat Orde Baru
Merangkum dari berbagai sumber, era Orba merupakan masa pemerintahan terpanjang dalam sejarah di Indonesia. Orba dipimpin oleh Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto selama 32 tahun.
Masa pemerintahan ini berlangsung sejak diterimanya Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) pada 11 Maret 1966 oleh Soeharto. Dan berakhir ketika reformasi terjadi pada 1998.
Adapun selama berjalannya rezim ini, Indonesia telah mengubah struktur ekonomi, politik, sosial-budaya, dan bidang lainnya. Sejarah Orde Baru banyak sekali diwarnai catatan negatif di bidang politik, HAM, militer, maupun sosial.
Mengutip laman pahamify.com, terdapat beberapa peristiwa yang melatarbelakangi lahirnya Orba. Di antaranya peristiwa Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI).
Jakarta: Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI)
Kaesang Pangarep menjadi perbincangan di media sosial usai dirinya mengaku tak tahu definisi
Orde Baru (Orba).
Hal itu terungkap ketika ia menanggapi pernyataan Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
Sebelumnya, Megawati menyindir penguasa atau pemerintah saat ini bertindak seperti Orde Baru. Pernyataan Megawati tersebut dianggap publik ditujukan kepada pemerintahan Presiden Jokowi.
Berikut ini fakta-fakta kalau Kaesang tak paham orde baru:
1. Kaesang masih kecil di masa Orba
Kaesang mengatakan dirinya tidak tahu apa yang terjadi di era Orba. Sebab, saat itu dirinya masih kecil dan tidak merasakan masa tersebut.
"Saya enggak tahu maksudnya definisi seperti Orde Baru seperti apa dulu? Karena saya sendiri kan tidak mengalami. Karena waktu itu saya masih umurnya kecil, jadi saya enggak mengalami. Jadi saya harus tanya ke teman-teman yang di mana definisinya sebelum tanya saya tuh seperti apa," kata Kaesang.
2. Orde baru masuk dalam kurikulum pendidikan
Pernyataan kaesang mengundang tanda tanya terkait riwayat pendidikannya. Pasalnya, peristiwa Orde Baru ada dalam kurikulum pendidikan dan dimuat dalam buku pelajaran sejarah.
Berbicara soal Orde Baru, saat ini pelajaran itu sebetulnya sudah dibahas sejak bangku kelas 9 SMP. Materi soal Orde Baru muncul dalam mata pelajaran PKN yang membahas penerapan Pancasila pada Orde Lama dan Orde Baru. Kemudian, dibahas lagi lebih mendalam pada mapel Sejarah kelas 12 SMA.
3. Riwayat pendidikan Kaesang
Menghimpun berbagai sumber, Kaesang ternyata memulai jenjang pendidikannya di Indonesia. Ia menempuh pendidikan sekolah dasar di SDN 16 Mangkubumen Kidul, Laweyan, Solo.
Lulus SD, Kaesang melanjutkan pendidikan menengah di SMPN 1 Surakarta. Kemudian, Kaesang bersekolah di luar negeri. Kaesang bersekolah di Anglo-Chinese School International (ACSI) Singapura dengan program studi International Baccalaureate. Ia lulus pada tahun 2014.
Kaesang melanjutkan jenjang perguruan tinggi di Singapore University of Social Science dan berhasil lulus pada 2019. Dia meraih gelar sarjana pada program studi pemasaran.
Dengan riwayat pendidikan yang cukup mentereng ditambah dengan pendidikan dasar seperti SD dan SMP yang ia tempuh di Solo, maka seharusnya Kaesang yang saat ini menjadu Ketua Umum Partai Politik bisa memahami definisi dari orde baru yang sudah menjadi konten perpolitikan khususnya sebagai tolak ukur berjalannya demokrasi.
4. Penjelasan singkat Orde Baru
Merangkum dari berbagai sumber, era Orba merupakan masa pemerintahan terpanjang dalam sejarah di Indonesia. Orba dipimpin oleh Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto selama 32 tahun.
Masa pemerintahan ini berlangsung sejak diterimanya Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) pada 11 Maret 1966 oleh Soeharto. Dan berakhir ketika reformasi terjadi pada 1998.
Adapun selama berjalannya rezim ini, Indonesia telah mengubah struktur ekonomi, politik, sosial-budaya, dan bidang lainnya. Sejarah Orde Baru banyak sekali diwarnai catatan negatif di bidang politik, HAM, militer, maupun sosial.
Mengutip laman
pahamify.com, terdapat beberapa peristiwa yang melatarbelakangi lahirnya Orba. Di antaranya peristiwa Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)