"Kita akan menjaring lebih banyak calon imam dari seluruh Indonesia," ungkap Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin, di Jakarta, Sabtu, 23 April 2022.
Kamaruddin mengatakan 50 imam lolos seleksi pada 2021. Sebanyak 30 imam diberangkatkan untuk bertugas di UEA. Sedangkan, 20 imam sisanya diberangkatkan setelah Idulfitri 1443 H. Mereka mendapat penempatan di beberapa negara bagian UEA.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Tahun 2022 ini ditargetkan akan terseleksi 150 orang imam untuk ditugaskan menjadi duta Indonesia sebagai imam di masjid-masjid di UEA," katanya.
Syarat dan ketentuan peserta seleksi:
- Hafal Al-Quran 30 juz
- Sehat jasmani dan rohani
- Menguasai ilmu tajwid (teori dan praktik)
- Dapat berkomunikasi dalam Bahasa Arab
- Memahami hukum fikih
- Memiliki suara yang fasih dan merdu
- Tidak bergabung dalam partai politik
- Memiliki keterampilan retorika dakwah dan berkhutbah
- Berakhlak mulia
- Berpaham ahlus sunnah wal jamaah dengan manhaj wasathiyah
- Usia minimal 25 tahun/sudah menikah
Calon imam yang memenuhi syarat bisa mengikuti seleksi dengan mendaftar di laman bimasislam Kemenag pada menu Seleksi Imam Masjid dengan melampirkan file berikut:
- KTP
- KK
- Ijazah terakhir
- Sertifikat/Keterangan hafal 30 juz dari Lembaga Pendidikan /Organisasi Tahfidz
- Rekomendasi dari lembaga pendidikan Islam atau ormas Islam
Kamaruddin menerangkan pengiriman imam masjid ke Uni Emirat Arab merupakan bagian strategis dari kerja sama bilateral antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Uni Emirat Arab. Para imam masjid juga menjadi duta Indonesia di sana.
"Program ini ikut berkontribusi pada peningkatan kerja sama bilateral kedua negara, termasuk meningkatkan citra Indonesia di mata masyarakat UEA," kata dia.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib, mengatakan imam masjid asal Indonesia diminati lantaran berpaham ahlus sunnah wal jamaah. Hal ini menjadi nilai tambah, selain kemampuan dalam membaca Al-Qur'an.