Jakarta: Bareskrim Polri merespons unggahan Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni soal penangkapan 100 kilogram sabu di Jawa Timur (Jatim) yang tidak diungkap Korps Bhayangkara. Pengungkapan barang haram itu disebut dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN).
"Infonya dari Dir Resnarkoba Jatim, yang melakukan penangkapan dari BNN," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa kepada Medcom.id, Rabu, 23 Agustus 2023.
Bahkan, Mukti menyebut BNN sudah merilis penangkapan tersebut. BNN mengungkap penangkapan kasus ini pada Jumat, 26 Mei 2023.
Kepala Biro Humas dan Protokol BNN Brigjen Sulistyo Pudjo Hartono membenarkan hal itu. Sulistyo menyebut kasus ini diungkap dalam Operasi bernama Purnama 2023 yang ditutup di Pontianak pada 6 Juni 2023.
"Dengan hasil pengungkapan kasus di tiga tempat kejadian perkara (TKP), sebanyak 130,97 kg sabu. Dengan 11 orang tersangka," beber Sulistyo kepada Medcom.id saat dikonfirmasi terpisah.
Sulistyo merinci TKP pertama jaringan Malaysia-Tanjung Balai-Medan diungkap pada 14 Mei 2023. Dengan jumlah tersangkut lima orang dan barang bukti 2,096 kg sabu.
Kemudian, TKP kedua jaringan Malaysia-Surabaya yang diungkap pada Rabu, 24 Mei 2023. Dengan tersangka tiga orang dan barang bukti 108,045 kg sabu.
Lalu, TKP ketiga jaringan Malaysia- Tanjung Balai yang diungkap pada 26 Mei 2023. Dengan tersangka tiga orang dan barang buktinya 20,838 kg sabu.
"Sudah dipers riliskan, sudah lama dan sudah dimusnahkan barang buktinya. Pemusnahan di Bali tanggal 23 Juni 2023" ungkap jenderal polisi bintang satu itu.
Sulistyo juga mengomentari pernyataan Sahroni yang menyebut ada hambatan keluar masuk kontainer saat penangkapan itu. Menurut Sulistyo, hambatan terhadap kendaraan yang lalu lalang itu tak dipungkiri bisa saja terjadi.
Dia meyakini hambatan terjadi guna menjaga keselamatan masyarakat saat penangkapan tersangka. Sebab, tidak menutup kemungkinan para tersangka membawa senjata api saat penangkapan.
"Kalau terjadi tembak menembak gimana, tidak sesederhana orang bayangkan. Jadi mengungkap ratusan kg sabu itu kan ada potensi orang itu bersenjata dan lain-lain," ucap Sulistyo.
Dia pun meminta maaf bila ada yang merasa terganggu baik perjalanan pribadi maupun bisnis. Gangguan itu terjadi selama setengah jam hingga satu jam.
"Karena pasti ada yang namanya menangkap orang kan pasti ada menjaga keselamatan orang banyak gitu lo," tutur dia.
Sebelumnya, Sahroni mengunggah kritikan di akun Instagram pribadinya @ahmadsahroni88. Sahroni menyebut mendengar ada penangkapan sabu 100 kilogram di Jawa Timur, tapi tidak ada beritanya. Sahroni pun menandai sejumlah pejabat negara dalam unggahan itu. Seperti Presiden Joko Widodo, Bea Cukai RI, Kejaksaan RI, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Sekarang, saya dengar malah keluar masuk kontainer dihambat, apa benar demikian kah?," tulis Sahroni seperti dilihat Rabu, 23 Agustus 2023.
Jakarta: Bareskrim
Polri merespons unggahan Wakil Ketua
Komisi III DPR Ahmad Sahroni soal penangkapan 100 kilogram
sabu di Jawa Timur (Jatim) yang tidak diungkap Korps Bhayangkara. Pengungkapan barang haram itu disebut dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN).
"Infonya dari Dir Resnarkoba Jatim, yang melakukan penangkapan dari BNN," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba)
Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa kepada
Medcom.id, Rabu, 23 Agustus 2023.
Bahkan, Mukti menyebut BNN sudah merilis penangkapan tersebut. BNN mengungkap penangkapan kasus ini pada Jumat, 26 Mei 2023.
Kepala Biro Humas dan Protokol
BNN Brigjen Sulistyo Pudjo Hartono membenarkan hal itu. Sulistyo menyebut kasus ini diungkap dalam Operasi bernama Purnama 2023 yang ditutup di Pontianak pada 6 Juni 2023.
"Dengan hasil pengungkapan kasus di tiga tempat kejadian perkara (TKP), sebanyak 130,97 kg sabu. Dengan 11 orang tersangka," beber Sulistyo kepada Medcom.id saat dikonfirmasi terpisah.
Sulistyo merinci TKP pertama jaringan Malaysia-Tanjung Balai-Medan diungkap pada 14 Mei 2023. Dengan jumlah tersangkut lima orang dan barang bukti 2,096 kg sabu.
Kemudian, TKP kedua jaringan Malaysia-Surabaya yang diungkap pada Rabu, 24 Mei 2023. Dengan tersangka tiga orang dan barang bukti 108,045 kg sabu.
Lalu, TKP ketiga jaringan Malaysia- Tanjung Balai yang diungkap pada 26 Mei 2023. Dengan tersangka tiga orang dan barang buktinya 20,838 kg sabu.
"Sudah dipers riliskan, sudah lama dan sudah dimusnahkan barang buktinya. Pemusnahan di Bali tanggal 23 Juni 2023" ungkap jenderal polisi bintang satu itu.
Sulistyo juga mengomentari pernyataan Sahroni yang menyebut ada hambatan keluar masuk kontainer saat penangkapan itu. Menurut Sulistyo, hambatan terhadap kendaraan yang lalu lalang itu tak dipungkiri bisa saja terjadi.
Dia meyakini hambatan terjadi guna menjaga keselamatan masyarakat saat penangkapan tersangka. Sebab, tidak menutup kemungkinan para tersangka membawa
senjata api saat penangkapan.
"Kalau terjadi tembak menembak gimana, tidak sesederhana orang bayangkan. Jadi mengungkap ratusan kg sabu itu kan ada potensi orang itu bersenjata dan lain-lain," ucap Sulistyo.
Dia pun meminta maaf bila ada yang merasa terganggu baik perjalanan pribadi maupun bisnis. Gangguan itu terjadi selama setengah jam hingga satu jam.
"Karena pasti ada yang namanya menangkap orang kan pasti ada menjaga keselamatan orang banyak gitu lo," tutur dia.
Sebelumnya, Sahroni mengunggah kritikan di akun Instagram pribadinya @ahmadsahroni88. Sahroni menyebut mendengar ada penangkapan sabu 100 kilogram di Jawa Timur, tapi tidak ada beritanya. Sahroni pun menandai sejumlah pejabat negara dalam unggahan itu. Seperti Presiden Joko Widodo, Bea Cukai RI, Kejaksaan RI, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Sekarang, saya dengar malah keluar masuk kontainer dihambat, apa benar demikian kah?," tulis Sahroni seperti dilihat Rabu, 23 Agustus 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)