medcom.id, Jakarta: Dugaan perampokan disertai penyekapan di Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur, belum bisa dipastikan. Polisi masih menyelidiki apakah penyekapan di kamar mandi yang menelan enam korban jiwa itu perampokan.
Hingga kini polisi belum bisa mendapatkan keterangan dari korban hidup dalam penyekapan di Pulomas. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono sempat menjenguk korban di Rumah Sakit Kartika, Pulomas, Jakarta Timur.
"Belum ada keterangan. Saya sempat ke rumah sakit menanyakan, tapi geleng-geleng saja. Belum bisa dimintai keterangan," kata Argo kepada Metro TV, Selasa (27/12/2016).
Baca: Buru Pelaku Perampokan, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak
Argo menuturkan, lima korban hidup saat ini masih dalam perawatan intensif. Korban disekap belasan jam di dalam kamar mandi berukuran berukuran 1,5 meter x 1,5 meter. "Masih trauma," ucapnya singkat.
Lima orang korban selamat adalah Emi, Zanette Kslila Azaria, dan Santi. Selain itu ada dua pembantu korban almarhum Dodi Triono, Windy dan Fitriani, yang masih bernyawa.
Berikut identitas enam korban tewas:
1. Ir. Dodi Triono yang lahir di Jakarta, 17 Mei 1957
2. Diona Arika Andra Putri yang lahir Jakarta 26 Agustus 2000. Diona masih berstatus pelajar.
3. Dianita Gemma Dzalfayla yang lahir di Jakarta 31 Mei 2007. Dianita merupakan anak ketiga korban.
4. Amel. Bocah ini merupakan teman anak korban.
5. Yanto berprofesi sopir korban
6. Tasrok. Pria 40 tahun ini juga bekerja sebagai sopir.
Enam orang ini disekap di kamar mandi bersama lima orang lainnya. Mereka ditumpuk, baik yang mendapat luka tusukan atau tidak. Air di kamar mandi juga dihidupkan.
Rumah diketahui milik Dodi Triono, 50. Dia adalah Ketua RT 12 RW 16 Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur. Dodi ikut meninggal.
Ketua RW 16 Kelurahan Kayu Putih, Gani, mengungkapkan korban berprofesi arsitek. Gani yakin Dodi merupakan Ketua RT paling kaya di Jakarta Timur. (Metro TV)
medcom.id, Jakarta: Dugaan perampokan disertai penyekapan di Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur, belum bisa dipastikan. Polisi masih menyelidiki apakah penyekapan di kamar mandi yang menelan enam korban jiwa itu perampokan.
Hingga kini polisi belum bisa mendapatkan keterangan dari korban hidup dalam penyekapan di Pulomas. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono sempat menjenguk korban di Rumah Sakit Kartika, Pulomas, Jakarta Timur.
"Belum ada keterangan. Saya sempat ke rumah sakit menanyakan, tapi geleng-geleng saja. Belum bisa dimintai keterangan," kata Argo kepada
Metro TV, Selasa (27/12/2016).
Baca: Buru Pelaku Perampokan, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak
Argo menuturkan, lima korban hidup saat ini masih dalam perawatan intensif. Korban disekap belasan jam di dalam kamar mandi berukuran berukuran 1,5 meter x 1,5 meter. "Masih trauma," ucapnya singkat.
Lima orang korban selamat adalah Emi, Zanette Kslila Azaria, dan Santi. Selain itu ada dua pembantu korban almarhum Dodi Triono, Windy dan Fitriani, yang masih bernyawa.
Berikut identitas enam korban tewas:
1. Ir. Dodi Triono yang lahir di Jakarta, 17 Mei 1957
2. Diona Arika Andra Putri yang lahir Jakarta 26 Agustus 2000. Diona masih berstatus pelajar.
3. Dianita Gemma Dzalfayla yang lahir di Jakarta 31 Mei 2007. Dianita merupakan anak ketiga korban.
4. Amel. Bocah ini merupakan teman anak korban.
5. Yanto berprofesi sopir korban
6. Tasrok. Pria 40 tahun ini juga bekerja sebagai sopir.
Enam orang ini disekap di kamar mandi bersama lima orang lainnya. Mereka ditumpuk, baik yang mendapat luka tusukan atau tidak. Air di kamar mandi juga dihidupkan.
Rumah diketahui milik Dodi Triono, 50. Dia adalah Ketua RT 12 RW 16 Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur. Dodi ikut meninggal.
Ketua RW 16 Kelurahan Kayu Putih, Gani, mengungkapkan korban berprofesi arsitek. Gani yakin Dodi merupakan Ketua RT paling kaya di Jakarta Timur. (Metro TV)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(YDH)