medcom.id, Jakarta: Tim penyidik Polres Jakarta Timur mengerahkan seekor anjing pelacak. Anjing pelacak diterjunkan guna mengendus jejak pelaku perampokan dengan kekerasan.
Pantauan Metrotvnews.com, semula anjing pelacak dibawa masuk ke rumah Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (22/12/2016). Di rumah ini 6 dari 11 korban penyekapan di kamar mandi meninggal.
Sekitar 10 menit, seorang petugas polisi menenteng selembar tisu yang didekatkan ke hidung anjing pelacak. Tak lama anjing tersebut kemudian berlari sekitar 500 meter.
Anjing berhenti di Gedung Institut Bisnis Multimedia. Lokasi tersebut hanya beberapa blok dari tempat kejadian perkara.
Anjing berhenti di Gedung Institut Bisnis Multimedia--Metrotvnews.com/Ilham Wibowo
Baca: Main di Rumah Dodi, Bocah ini Tewas dalam Penyekapan di Pulomas
Namun, tak ditemukan apa-apa di lokasi tersebut. Akhirnya anjing pelacak dan seorang petugas polisi kembali ke depan rumah berpagar hijau milik korban Dodi Triono.
Saat ini, rumah di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur masih dilingkari garis polisi. Polisis masih melakukan oleh tempat kejadian perkara di dalam rumah.
Baca: Polisi Cari Jejak Penyekap Keluarga di Pulomas
Seperti diberitakan, enam orang tewas dan lima lainnya selamat setelah disekap di kamar mandi. Kini korban selamat dirawat di Rumah Sakit Kartika. Korban disekap di dalam kamar mandi berukuran 1,5 meter x 1,5 meter. Mereka ditumpuk, baik yang mendapat luka tusukan, atau tidak.
Air di kamar mandi juga dihidupkan oleh pelaku perampokan. Rumah dikehahui milik Dodi Triono, 50. Dia adalah Ketua RT 12 RW 16 Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur.
Dodi ikut meninggal di kamar mandi kediamannya. Dodi ditemukan bersama 10 orang lainnya dalam satu kamar mandi.
Ketua RW 16 Kelurahan Kayu Putih, Gani, mengungkapkan korban berprofesi arsitek. Gani yakin Dodi merupakan Ketua RT paling kaya di Jakarta Timur.
Dodi awalnya tinggal di Pulomas Residence. Dia pindah karena rumahnya direnovasi.
Berikut data korban meninggal:
1. Ir. Dodi Triono yang lahir di Jakarta, 17 Mei 1957
2. Diona Arika Andra Putri yang lahir Jakarta 26 Agustus 2000. Diona masih berstatus pelajar.
3. Dianita Gemma Dzalfayla yang lahir di Jakarta 31 Mei 2007. Dianita merupakan anak ketiga korban.
4. Amel. Bocah ini merupakan teman anak korban.
5. Yanto berprofesi sopir korban
6. Tasrok. Pria 40 tahun ini juga bekerja sebagai sopir.
Sementara itu, Emi, Zanette Kslila Azaria, dan Santi ditemukan masih hidup. Dua pembantu korban, Windy dan Fitriani juga ditemukan masih bernyawa.
medcom.id, Jakarta: Tim penyidik Polres Jakarta Timur mengerahkan seekor anjing pelacak. Anjing pelacak diterjunkan guna mengendus jejak pelaku perampokan dengan kekerasan.
Pantauan
Metrotvnews.com, semula anjing pelacak dibawa masuk ke rumah Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (22/12/2016). Di rumah ini 6 dari 11 korban penyekapan di kamar mandi meninggal.
Sekitar 10 menit, seorang petugas polisi menenteng selembar tisu yang didekatkan ke hidung anjing pelacak. Tak lama anjing tersebut kemudian berlari sekitar 500 meter.
Anjing berhenti di Gedung Institut Bisnis Multimedia. Lokasi tersebut hanya beberapa blok dari tempat kejadian perkara.
Anjing berhenti di Gedung Institut Bisnis Multimedia--Metrotvnews.com/Ilham Wibowo
Baca: Main di Rumah Dodi, Bocah ini Tewas dalam Penyekapan di Pulomas
Namun, tak ditemukan apa-apa di lokasi tersebut. Akhirnya anjing pelacak dan seorang petugas polisi kembali ke depan rumah berpagar hijau milik korban Dodi Triono.
Saat ini, rumah di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur masih dilingkari garis polisi. Polisis masih melakukan oleh tempat kejadian perkara di dalam rumah.
Baca: Polisi Cari Jejak Penyekap Keluarga di Pulomas
Seperti diberitakan, enam orang tewas dan lima lainnya selamat setelah disekap di kamar mandi. Kini korban selamat dirawat di Rumah Sakit Kartika. Korban disekap di dalam kamar mandi berukuran 1,5 meter x 1,5 meter. Mereka ditumpuk, baik yang mendapat luka tusukan, atau tidak.
Air di kamar mandi juga dihidupkan oleh pelaku perampokan. Rumah dikehahui milik Dodi Triono, 50. Dia adalah Ketua RT 12 RW 16 Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur.
Dodi ikut meninggal di kamar mandi kediamannya. Dodi ditemukan bersama 10 orang lainnya dalam satu kamar mandi.
Ketua RW 16 Kelurahan Kayu Putih, Gani, mengungkapkan korban berprofesi arsitek. Gani yakin Dodi merupakan Ketua RT paling kaya di Jakarta Timur.
Dodi awalnya tinggal di Pulomas Residence. Dia pindah karena rumahnya direnovasi.
Berikut data korban meninggal:
1. Ir. Dodi Triono yang lahir di Jakarta, 17 Mei 1957
2. Diona Arika Andra Putri yang lahir Jakarta 26 Agustus 2000. Diona masih berstatus pelajar.
3. Dianita Gemma Dzalfayla yang lahir di Jakarta 31 Mei 2007. Dianita merupakan anak ketiga korban.
4. Amel. Bocah ini merupakan teman anak korban.
5. Yanto berprofesi sopir korban
6. Tasrok. Pria 40 tahun ini juga bekerja sebagai sopir.
Sementara itu, Emi, Zanette Kslila Azaria, dan Santi ditemukan masih hidup. Dua pembantu korban, Windy dan Fitriani juga ditemukan masih bernyawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(YDH)