Petugas berada di sekitar kantong jenazah korban kebakaran kapal motor Zahro Express di Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke. Foto: Antara/Agung Rajasa.
Petugas berada di sekitar kantong jenazah korban kebakaran kapal motor Zahro Express di Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke. Foto: Antara/Agung Rajasa.

Dia Jadi Pahlawan buat Saya dan Anak Saya

Gana Buana • 08 Januari 2017 05:13
medcom.id, Jakarta: Peristiwa terbakarnya kapal motor (KM) Zahro Express, Minggu (1/1) lalu, saat berlayar menuju Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Jakarta, meninggalkan sejuta cerita.
 
Salah satunya cerita heroik Jackson Wilhelmus, General Manager (GM) X-One, yang berupaya sekuat tenaga menolong penumpang lainnya, Fitria, yang tengah mengandung tiga bulan.
 
Sebagaimana dituturkan Fitria Sabtu (7/1/2017), mereka sama-sama mencoba bertahan hidup di laut lepas tanpa menggunakan pelampung. Beruntung, tas ransel yang digendong Jackson ternyata bisa menjadi pelampung yang membuat mereka tetap bisa mengambang di permukaan.

"Saya tidak bisa berenang dan hanya bermodal nekat dengan menceburkan diri ke laut. Saya tidak tahu lagi bagaimana cara menyelamatkan diri saat api di kapal itu terus membesar. Untung saja ada Jackson yang menyelamatkan," tutur Fitria.
 
Baca: Identifikasi Korban KM Zahro Express Rampung
 
Jackson yang tengah mengapung bersama ranselnya saat itu, sambung Fitria, langsung menangkap dan memeluknya erat-erat. "Kami bertahan di laut lepas, menunggu datangnya bantuan," ujar calon ibu tersebut.
 
Sejalan dengan perjalanan waktu, Fitria merasa perlahan-lahan badan mereka mulai tenggelam. Itu karena ransel milik Jackson rupanya tak kedap air sehingga pelan namun pasti air mulai meresap ke dalam ransel 'pelampung' tersebut.
 
Sebenarnya waktu untuk tenggelam masih bisa diperlambat jika beban dikurangi. Artinya, mereka harus memilih, apakah hanya Jackson atau Fitria yang menggunakan ransel itu, tak bisa keduanya.
 
"Namun dia tetap ingin menyelamatkan saya. Dia tak mau melepaskan pelukannya. Karena memeluk, badannya terbebani badan saya sehingga dia lebih banyak tenggelam di dalam air," ujar Fitria.
 
Beruntung, sebuah kapal milik nelayan setempat melintas. Dengan susah payah mereka berenang menuju kapal itu. Jackson bahkan sempat berulang kali mendorong tubuh Fitria dari bawah yang kesusahan menaiki kapal itu. Akibatnya, badannya bolak-balik tenggelam di air.
 
Meski keduanya berhasil sampai di atas kapal, nyawa Jackson tak terselamatkan. Dia kehabisan napas kala naik ke atas kapal. Fitria sempat terkejut ketika melihat banyak busa yang keluar dari mulut Jackson.
 
"Dia sudah menjadi pahlawan buat hidup saya dan anak saya," ujarnya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan