Jakarta: Menteri Komunikasi dan Informatik (Menkominfo) Budi Arie akan melaporkan kasus penyerangan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) ke Presiden Joko Widodo. Hal itu disampaikan dalam rapat terbatas (ratas) pada Jumat, 28 Juni 2024.
"Besok ratas (akan dilaporkan ke Presiden)," ujar Budi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 27 Juni 2024.
Budi enggan membeberkan apa saja yang akan dilaporkan ke Presiden Jokowi. Ia juga belum mengatahui pihak yang akan dilibatkan dalam ratas.
"Belum tau nanti saya cek," jelasnya.
Sebelumnya, Komisi I DPR menggelar rapar kerja bersama Kominfo dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengenai penyerangan virus ransomwere di PDNS. Dalam kesempatan itu, Budi Arie mengakui, keamanan siber di Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan negara lain.
"Keamanan siber kita masih perlu peningkatan yang lebih," kata Budi.
Rendahnya kualitas kemanan siber Indonesia terlihat dari indeks pertahanan siber di tahun 2022-2023. Hasilnya, dari 20 negara yang masuk ke dalam studi, Indonesia menempati ranking 20.
"Kalau kita bisa lihat, Australia, Netherlands, Korsel, AS, Kanada, dan berikutnya (di atas), kita masuk dalam terbawah dengan Mexico, Brasil, India, Turki, dan Indonesia," jelasnya.
Jakarta: Menteri Komunikasi dan Informatik (
Menkominfo) Budi Arie akan melaporkan kasus penyerangan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) ke
Presiden Joko Widodo. Hal itu disampaikan dalam rapat terbatas (ratas) pada Jumat, 28 Juni 2024.
"Besok ratas (akan dilaporkan ke Presiden)," ujar Budi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 27 Juni 2024.
Budi enggan membeberkan apa saja yang akan dilaporkan ke Presiden Jokowi. Ia juga belum mengatahui pihak yang akan dilibatkan dalam ratas.
"Belum tau nanti saya cek," jelasnya.
Sebelumnya, Komisi I DPR menggelar rapar kerja bersama Kominfo dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengenai penyerangan virus ransomwere di
PDNS. Dalam kesempatan itu, Budi Arie mengakui,
keamanan siber di Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan negara lain.
"Keamanan siber kita masih perlu peningkatan yang lebih," kata Budi.
Rendahnya kualitas kemanan siber Indonesia terlihat dari indeks pertahanan siber di tahun 2022-2023. Hasilnya, dari 20 negara yang masuk ke dalam studi, Indonesia menempati ranking 20.
"Kalau kita bisa lihat, Australia, Netherlands, Korsel, AS, Kanada, dan berikutnya (di atas), kita masuk dalam terbawah dengan Mexico, Brasil, India, Turki, dan Indonesia," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)