Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam acara Malam Penganugerahan Tanda Penghargaan Swasti Saba Kabupaten Kota Sehat dan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) 2023 di Jakarta. Dok. Istimewa
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam acara Malam Penganugerahan Tanda Penghargaan Swasti Saba Kabupaten Kota Sehat dan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) 2023 di Jakarta. Dok. Istimewa

Tantangan Pemerintah Kota di Tengah Masifnya Urbanisasi dan Perubahan Iklim

Achmad Zulfikar Fazli • 29 November 2023 18:42
Jakarta: Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan urbanisasi dan perubahan iklim menjadi tantangan besar bagi pemerintah kota. Semakin banyak orang yang tinggal di kota, semakin besar masalah kesehatan dihadapi masyarakat.
 
Dia mencontohkan wabah demam berdarah dengue (DBD), jumlah kasus idealnya menurut WHO adalah di bawah 10 per 100 ribu penduduk. Indonesia baru bisa mencapai 28 per 100 ribu penduduk. 
 
Dia mengatakan hanya ada satu kota yang bisa di bawah 10 per 100 ribu penduduk, yaitu Yogyakarta. "Ini karena pemkot Yogya dibantu akademisi melakukan terobosan, yaitu dengan melepas nyamuk baik untuk melawan nyamuk penyebab DBD,” ujar Budi dalam acara Malam Penganugerahan Tanda Penghargaan Swasti Saba Kabupaten Kota Sehat dan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) 2023 di Jakarta, dilansir pada Rabu, 29 November 2023.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menekankan urusan kesehatan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, tapi pemerintah daerah atau pemerintahan konkuren. Pemerintahan konkuren merupakan urusan pemerintahan yang dibagi antara pemerintah pusat, daerah provinsi, dan daerah.
 
Menurut Muhadjir, pemerintah sangat memberikan perhatian terhadap masalah kesehatan, yang tercermin pada alokasi anggaran di sektor kesehatan.
 
“Indonesia harus dilihat dari kacamata yang utuh. Bopeng-bopeng yang belum dapat layanan kesehatan itu, harus segera ada transfer teknologi, termasuk artificial intelligence atau kecerdasan buatan,” kata Muhadjir.
 
Baca Juga: Desa dan Kelurahan Dituntut Rajin Berkolaborasi

Sekjen Kementerian Dalam Negeri Suhajar Diantoro mengungkapan, Kementerian Dalam Negeri mempunyai dua program, yaitu mendekatkan layanan kesehatan primer ke masyarakat, serta rumah sakit di provinsi dan kabupaten kota mulai bisa menangani penyakit berat.
 
“Total APBD hampir Rp1.300 triliun dan untuk kesehatan sebesar Rp197 triliun. Dari Rp197 triliun itu sepertiganya untuk belanja alat kesehatan, 30 persen untuk jasa tenaga kesehatan dan iuran kesehatan 30 persen. (Sebesar) 28 persen dari Rp197 T seharusnya dapat untuk memberikan insentif bagi tenaga kesehatan di tempat terpencil,” kata Suhajar.

Kabupaten/Kota Sehat

Sebanyak 176 daerah menerima penghargaan Swasti Saba Kabupaten Kota Sehat dan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) 2023. Daerah tersebut berhasil menyelenggarakan program sembilan tatanan yang menjadi domain dalam program Kabupaten/Kota Sehat (KKS).
 
Penghargaan ini merupakan pengakuan terhadap keberhasilan daerah atas upaya percepatan perubahan perilaku masyarakat hidup sehat dengan tidak ada lagi praktik buang air besar sembarangan.
 
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu mengatakan acara ini merupakan bentuk apresiasi dan penghargaan kepada masyarakat. Tujuannya, untuk mendorong terwujudnya kondisi kabupaten/kota yang bersih, aman, nyaman dan sehat.
 
“Pemberian penghargaan tahun ini juga berbeda-beda seperti tahun-tahun sebelumnya. Kami melakukan penilaian terhadap sembilan tatanan kabupaten/kota sehat” kata Maxi.
 
Ada enam daerah yang mendapatkan penghargaan tim pembina kabupaten kota sehat provinsi terbaik, yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatra Barat, dan DI Yogyakarta. Provinsi Sulawesi Selatan menerima penghargaan percepatan 100 persen stop buang air besar sembarangan.
 
Untuk kategori Swasti Saba Wistara, ada 27 kabupaten/kota yang menerima penghargaan, antara lain Kota Padang Panjang, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Madiun, Kota Lamongan, Kota Denpasar, Kota Surabaya, dan Kabupaten Pare.
 
Kategori Swasti Saba Wiwerda, ada 34 kabupaten/kota yang membawa pulang penghargaan antara lain Kabupaten Kendari, Kabupaten Bau bau, Kota Samarinda, Kota Tomohon, dan Kota Malang.
 
Baca Juga: Cegah Urbanisasi, Pemerintah Dorong Desa Jadi Pusat Ekonomi Baru

Kategori Swasti Saba Padapa, ada 75 kabupaten/kota yang menerima penghargaan antara lain, kota Ternate, Kabupaten Bone, Kota Jayapura, Kota Bitung, dan Kabupaten Minahasa Selatan.
 
Untuk kategori STBM Pratama, Kota Surabaya, Kabupaten Wonosobo, dan Kota Tangerang Selatan menjadi terbaik pertama, kedua, serta ketiga.
 
Kemudian, kategori STBM Madya, Kota Malang, Kabupaten Luwu Timur, dan Kota Tangerang menjadi terbaik pertama, kedua, serta ketiga. Kategori STBM Paripurna, Kota Madiun, Kabupaten Sumbawa Barat, dan Kota Mataram menjadi terbaik pertama, kedua, serta ketiga.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan