Hal itu sejalan dengan semangat ASCN untuk mewujudkan smart city yang menjadi kebutuhan karena perkembangan teknologi dan digitalisasi yang sudah semakin pesat, sehingga layanan publik maupun sistem yang ada di pemerintah daerah harus berbasis teknologi.
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) Kementerian Dalam Negeri (Kemenda grami) Safrizal ZA mengungkapkan pendekatan Indonesia adalah menjaga keseimbangan kota dan desa. Dari data yang disampaikan, kecenderungan dunia lebih ke urbanisasi penduduk atau masyarakat menuju kota guna mencari pekerjaan atau penghasilan yang lebih baik.
"Di Indonesia menganut keseimbangan antara mengembangkan perdesaan dan perkotaan," ungkap Safrizal ZA, yang juga Chairman ASCN 2023, saat gala dinner bersama Delegasi ASCN 2023 di Jimbaran Hub, Kabupaten Badung, Bali, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 14 Juli 2023.
Baca: Utang Publik Global Tembus Rekor USD92 Triliun |
Dijelaskan Safrizal, perkotaan dengan smart city, di lndonesia juga mengembangkan smart rules atau smart village yaitu mengembangkan pedesaan sehingga menjadi daya tarik sendiri dan desa menjadi pusat perkembangan ekonomi, sehingga tidak semua masyarakat harus ke kota untuk mencari pekerjaan.
Namun di pedesaan juga diciptakan sentra ekonomi baru dan memperoleh penghasilan kalau tidak besar, paling tidak sama besarnya dengan penghasilan di perkotaan. Kebijakan ini dimulai dengan kebijakan dana desa, membentuk Kementerian Desa, dan kemudian diciptakan regulasi yang berpihak kepada desa.
"Ini merupakan cara Indonesia menyeimbangkan antara program smart city dan smart village, sehingga ada keseimbangan di antaranya," papar Safrizal.
Di sisi lain, masih kata Safrizal, keunggulan teknologi itu membantu dalam pengembangan baik dalam smart city maupun smart village, tapi semua itu baru akan bekerja dengan baik jika ada perubahan cara pandang, baik dari penyelenggara negara pemerintahan, maupun perubahan budaya atau mindset dari masyarakat.
"Sehingga budaya inovatif sebagai ciri smart city, kemudian budaya disiplin, budaya tertib, yang akhirnya menemukan inovasi baru, sehingga budaya bersih, budaya jujur ini menjadi ciri-ciri kultur baru di dalam penyelenggaraan negara kita," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News