Jakarta: Peneliti Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN Erma Yulihastin menyebut angin kencang yang menerjang Kecamatan Rancaekek dan Cicalengka, Kabupaten Bandung pada Rabu, 21 Februari 2024, adalah tornado bukan puting beliung.
Erma mengungkapkan bahwa sistem informasi BRIN, yakni (Kamajaya Kajian Awal Musim Wilayah Indonesia Jangka Madya) sudah memprediksi akan adanya extreme event tersebut.
"Jadi bagaimana, kalian sudah percaya sekarang kalau badai tornado bisa terjadi di Indonesia? KAMAJAYA sudah memprediksi "extreme event" 21 Februari 2023," kicau Erma Yulihastin, pakar klimatologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dalam unggahannya di X seperti dikutip Medcom.id, Kamis, 22 Februari 2024.
Fenomena angin kencang ini sempat terekam kamera banyak warga. Rekaman video yang tersebar di media sosial itu menunjukkan angin kencang menghancurkan sejumlah bangunan, pohon, dan kendaraan.
Berikut ini fakta-fakta tornado yang menerjang di Kecamatan Rancaekek dan Cicalengka, Kabupaten Bandung pada Rabu, 21 Februari 2024.
1. Tornado Pertama di Indonesia
Erma menyebut tornado yang menerjang di Kecamatan Rancaekek dan Cicalengka, Kabupaten Bandung pada Rabu, 21 Februari 2024 merupakan tornado pertama di Indonesia.
2. Mirip dengan Tornado di Amerika Serikat
Dia mengatakan struktur tornado Rancaekek dibandingkan dengan tornado yang biasa terjadi di belahan bumi utara atau di Amerika Serikat, memiliki kemiripan 99,99%.
“Struktur tornado Rancaekek, Indonesia, dibandingkan dengan tornado yang biasa terjadi di belahan bumi utara, Amerika Serikat. Memiliki kemiripan 99,99% alias mirip bingits!” ujar Erma.
3. Sebanyak 413 KK Terdampak
Berdasarkan hasil pendataan dari BPBD Jabar pada Kamis 22 Februari 2024 pukul 00.57 WIB, fenomena angin kencang ini mengakibatkan 413 kepala keluarga di Sumedang terdampak dan 12 orang mengalami luka-luka.
Sementara itu, sebanyak 19 warga di Kabupaten Bandung mengalami luka-luka. Seluruh warga terdampak langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis.
Jakarta: Peneliti Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN Erma Yulihastin menyebut angin kencang yang menerjang Kecamatan Rancaekek dan Cicalengka, Kabupaten Bandung pada Rabu, 21 Februari 2024, adalah
tornado bukan puting beliung.
Erma mengungkapkan bahwa sistem informasi BRIN, yakni (Kamajaya Kajian Awal Musim Wilayah Indonesia Jangka Madya) sudah memprediksi akan adanya
extreme event tersebut.
"Jadi bagaimana, kalian sudah percaya sekarang kalau badai tornado bisa terjadi di Indonesia? KAMAJAYA sudah memprediksi "extreme event" 21 Februari 2023," kicau Erma Yulihastin, pakar klimatologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dalam unggahannya di X seperti dikutip Medcom.id, Kamis, 22 Februari 2024.
Fenomena
angin kencang ini sempat terekam kamera banyak warga. Rekaman video yang tersebar di media sosial itu menunjukkan angin kencang menghancurkan sejumlah bangunan, pohon, dan kendaraan.
Berikut ini fakta-fakta tornado yang menerjang di Kecamatan Rancaekek dan Cicalengka, Kabupaten Bandung pada Rabu, 21 Februari 2024.
1. Tornado Pertama di Indonesia
Erma menyebut tornado yang menerjang di Kecamatan Rancaekek dan Cicalengka, Kabupaten Bandung pada Rabu, 21 Februari 2024 merupakan tornado pertama di Indonesia.
2. Mirip dengan Tornado di Amerika Serikat
Dia mengatakan struktur tornado Rancaekek dibandingkan dengan tornado yang biasa terjadi di belahan bumi utara atau di Amerika Serikat, memiliki kemiripan 99,99%.
“Struktur tornado Rancaekek, Indonesia, dibandingkan dengan tornado yang biasa terjadi di belahan bumi utara, Amerika Serikat. Memiliki kemiripan 99,99% alias mirip bingits!” ujar Erma.
3. Sebanyak 413 KK Terdampak
Berdasarkan hasil pendataan dari BPBD Jabar pada Kamis 22 Februari 2024 pukul 00.57 WIB, fenomena angin kencang ini mengakibatkan 413 kepala keluarga di Sumedang terdampak dan 12 orang mengalami luka-luka.
Sementara itu, sebanyak 19 warga di Kabupaten Bandung mengalami luka-luka. Seluruh warga terdampak langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RUL)