Jakarta: Pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis yang menangani wabah korona (covid-19). Bahkan, pengadaan 16 ribu APD setiap harinya menjadi target pemerintah.
"Ini adalah upaya keras kita. Sehingga diharapkan seluruh petugas medis bisa bekerja dengan tenang, bisa bekerja dengan rasa aman," ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan virus korona Achmad Yurianto di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Rabu, 15 April 2020.
Target tersebut akan dipenuhi dengan bantuan Asosiasi Pertesktilan Indonesia (API) yang telah berhasil membuat APD menggunakan 100 persen poliester. Produk dalam negeri itu sudah diakui lolos uji di balai besar tesktil Kementerian Perindustrian.
Tidak hanya itu, badan kesehatan dunia (WHO) telah mengakui produk APD tersebut sesuai standar yang ada. "Ini adalah upaya kita untuk memenuhi APD dengan medical grade, dengan standar terbaik untuk perlindungan maksimal tenaga medis," kata dia.
Baca: Masyarakat Diminta Tak Mendiskriminasi Pasien Sembuh Korona
APD merupakan salah satu hal krusial dalam penanganan covid-19. Kementerian Kesehatan memperkirakan Indonesia membutuhkan 8 juta unit APD selama pandemi korona.
"Kalau kita hitung sampai Juni dengan estimasi 20 ribu kasus dan bisa saja melebihi, terakhir kita perkirakan kebutuhan APD mencapai 8 juta," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, Arianti Anaya, di Jakarta, Senin, 13 April 2020.
Arianti mengakui sulitnya mendapatkan APD menjadi tantangan pemerintah. Namun, dia memastikan pihaknya terus berupaya memenuhi kebutuhan APD dari produksi dalam negeri hingga impor.
Jakarta: Pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis yang menangani wabah korona (
covid-19). Bahkan, pengadaan 16 ribu APD setiap harinya menjadi target pemerintah.
"Ini adalah upaya keras kita. Sehingga diharapkan seluruh petugas medis bisa bekerja dengan tenang, bisa bekerja dengan rasa aman," ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan virus korona Achmad Yurianto di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Rabu, 15 April 2020.
Target tersebut akan dipenuhi dengan bantuan Asosiasi Pertesktilan Indonesia (API) yang telah berhasil membuat APD menggunakan 100 persen poliester. Produk dalam negeri itu sudah diakui lolos uji di balai besar tesktil Kementerian Perindustrian.
Tidak hanya itu, badan kesehatan dunia (WHO) telah mengakui produk APD tersebut sesuai standar yang ada. "Ini adalah upaya kita untuk memenuhi APD dengan
medical grade, dengan standar terbaik untuk perlindungan maksimal tenaga medis," kata dia.
Baca:
Masyarakat Diminta Tak Mendiskriminasi Pasien Sembuh Korona
APD merupakan salah satu hal krusial dalam penanganan covid-19. Kementerian Kesehatan memperkirakan Indonesia membutuhkan 8 juta unit APD selama pandemi korona.
"Kalau kita hitung sampai Juni dengan estimasi 20 ribu kasus dan bisa saja melebihi, terakhir kita perkirakan kebutuhan APD mencapai 8 juta," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, Arianti Anaya, di Jakarta, Senin, 13 April 2020.
Arianti mengakui sulitnya mendapatkan APD menjadi tantangan pemerintah. Namun, dia memastikan pihaknya terus berupaya memenuhi kebutuhan APD dari produksi dalam negeri hingga impor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(JMS)