Jakarta: Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengajak semua komponen bangsa ikut berperan dalam menghentikan kebakaran hutan dan lahan. Tindakan pencegahan dinilai lebih efektif ketimbang pemadaman.
"Apabila sudah terjadi kebakaran, dampak yang besar akan memengaruhi segala aspek kehidupan baik sosial, kesehatan, maupun keamanan," kata Doni seperti dilansir Antara di Jakarta, Jumat, 2 Agustus 2019.
Doni juga mengajak forum komunikasi pimpinan daerah, dunia usaha, perguruan tinggi, masyarakat, dan media massa untuk saling mengingatkan bahaya kebakaran hutan dan lahan. Kebakaran hutan dan lahan tidak hanya merugikan manusia tapi juga merusak ekosistem alam.
"Kebakaran hutan dan lahan adalah urusan kita semua," tegas dia.
Baca: 6 Provinsi Siaga Darurat Kebakaran Hutan
Doni mengatakan kebakaran hutan dan lahan akan berdampak kepada masyarakat di wilayah tersebut. Salah satu dampak terbesarnya ialah penderita penyakit infeksi saluran pernapasan akut meningkat setiap tahunnya.
Doni berharap masyarakat di wilayah rawan kebakaran hutan dan lahan tergerak hatinya untuk ikut mengatasi permasalahan tersebut. "Energi sebagai bangsa jangan hanya tersedot untuk mengurusi kebakaran hutan dan lahan saja," ujar mantan Pangdam III/Siliwang itu.
Riau menjadi provinsi dengan titik-titik panas kebakaran hutan dan lahan terbanyak. BNPB telah
mengerahkan 17 helikopter dan satu pesawat teknologi modifikasi cuaca ke provinsi tersebut.
Sebanyak 1.512 personel gabungan dari TNI/Polri, BPBD, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api dan kementerian/lembaga juga sudah diterjunkan untuk mencegah, dan mengatasi kebakaran hutan dan lahan.
Jakarta: Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengajak semua komponen bangsa ikut berperan dalam menghentikan kebakaran hutan dan lahan. Tindakan pencegahan dinilai lebih efektif ketimbang pemadaman.
"Apabila sudah terjadi kebakaran, dampak yang besar akan memengaruhi segala aspek kehidupan baik sosial, kesehatan, maupun keamanan," kata Doni seperti dilansir
Antara di Jakarta, Jumat, 2 Agustus 2019.
Doni juga mengajak forum komunikasi pimpinan daerah, dunia usaha, perguruan tinggi, masyarakat, dan media massa untuk saling mengingatkan bahaya kebakaran hutan dan lahan. Kebakaran hutan dan lahan tidak hanya merugikan manusia tapi juga merusak ekosistem alam.
"Kebakaran hutan dan lahan adalah urusan kita semua," tegas dia.
Baca: 6 Provinsi Siaga Darurat Kebakaran Hutan
Doni mengatakan kebakaran hutan dan lahan akan berdampak kepada masyarakat di wilayah tersebut. Salah satu dampak terbesarnya ialah penderita penyakit infeksi saluran pernapasan akut meningkat setiap tahunnya.
Doni berharap masyarakat di wilayah rawan kebakaran hutan dan lahan tergerak hatinya untuk ikut mengatasi permasalahan tersebut. "Energi sebagai bangsa jangan hanya tersedot untuk mengurusi kebakaran hutan dan lahan saja," ujar mantan Pangdam III/Siliwang itu.
Riau menjadi provinsi dengan titik-titik panas kebakaran hutan dan lahan terbanyak. BNPB telah
mengerahkan 17 helikopter dan satu pesawat teknologi modifikasi cuaca ke provinsi tersebut.
Sebanyak 1.512 personel gabungan dari TNI/Polri, BPBD, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api dan kementerian/lembaga juga sudah diterjunkan untuk mencegah, dan mengatasi kebakaran hutan dan lahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)