Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, Seto Mulyadi (ketiga kiri) bernyanyi bersama sejumlah anak pengungsi Gunung Agung di GOR Suwecapura, Klungkung, Bali. Foto: Antara/Nyoman Budhiana.
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, Seto Mulyadi (ketiga kiri) bernyanyi bersama sejumlah anak pengungsi Gunung Agung di GOR Suwecapura, Klungkung, Bali. Foto: Antara/Nyoman Budhiana.

Kak Seto: LGBT Merusak Kepribadian Bangsa

Achmad Zulfikar Fazli • 05 Februari 2018 15:19
Jakarta: Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI ) Seto Mulyadi melaporkan kasus lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) kepada Presiden Joko Widodo. Pasalnya, bagi dia, LGBT adalah musuh bersama.
 
"Kami juga laporkan masalah LGBT karena ini juga menjadi kesepakatan pemerintah bahwa itu merusak kepribadian bangsa," kata Seto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 5 Februari 2018.
 
Pria yang akrab disapa Kak Seto itu juga melaporkan soal beberapa tempat yang rawan terjadi perkosaan. Bahaya korban perkosaan bukan hanya kepada anak perempuan, tetapi juga anak laki-laki.

Menurut Kak Seto, permasalahan ini dapat diselesaikan melalui Satuan Tugas (Satgas) Perlindungan Anak di RT/RW yang menjadi Satgas Sahabat Anak. Satgas ini sudah berjalan di Tangerang Selatan, Kabupaten Banyuwangi, serta Kabupaten Bengkulu Utara.
 
"Dari penelitian, maksimal 40 persen itu pengaruh yang mungkin bawaan tadi. Sehingga, masih ada 60 persen untuk bisa mengubah dan ini melalui lingkungan yang kondusif dan jauh dari kampanye-kampanye LGBT," ujar dia.
 
Baca: Zulkifli Hasan Anggap Polemik LGBT Selesai
 
Menurut dia, Presiden mendukung penuh langkah LPAI. Bahkan, kata dia, Presiden memerintahkan Menteri Sosial Idrus Marham supaya memberikan dukungan serta fasilitas kepada lembaganya. 
 
Ia pun menyambut positif dukungan Presiden. Pasalnya, ia menilai menyelesaikan permasalahan anak harus melibatkan semua pihak.
 
"Kami sudah biasa berkantor di pinggir jalan, di bawah jembatan tidak masalah. Ini harus sinergi. Membiarkan kepada pemerintah, polisi, ini tak bisa menyelesaikan masalah. Kewajiban melindungi anak adalah kewajiban masyarakat luas," kata dia.
 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan