Ia menilai, isu itu dimainkan oleh segelintir pengamat haus panggung. Menurutnya, bangsa Indonesia terlalu besar untuk diseret ke dalam perdebatan dangkal dan opini yang tak mendidik publik.
“Sudah cukup pengamat politik yang menjual sensasi dengan komentar adu domba. Mereka memecah persatuan dan membuat rakyat bingung. Ini bukan politik cerdas, ini politik murahan yang mempermalukan bangsa,” tegas David di Jakarta, Kamis, 6 November 2025.
David menilai maraknya komentar pengamat yang hanya memicu sensasi dan konflik politik internal sudah terlalu jauh. Ia mencontohkan, isu tak penting seperti polemik ijazah justru diberi ruang luas di media, sementara persoalan rakyat terabaikan.
| Baca juga: Satu Tahun Prabowo-Gibran, Diplomasi Global hingga Penguatan UMKM Jadi Sorotan |
“Kita malu, ketika hal-hal sepele justru menutupi isu penting tentang kesejahteraan rakyat. Ini bangsa besar, bukan panggung gosip politik,” ujarnya.
Menurutnya, pengamat yang seharusnya berperan memberikan edukasi politik justru sering memperkeruh suasana dengan pernyataan provokatif.
David mengingatkan masih banyak masalah serius yang harus menjadi perhatian bersama, mulai dari kemiskinan, kemanusiaan, hingga kesejahteraan masyarakat kecil.
“Bayangkan, di negara kaya seperti Indonesia masih ada warga meninggal karena kelaparan. Itu tragedi. Kita semua salah kalau lebih sibuk mengurusi isu murahan ketimbang nasib rakyat kecil,” ucapnya.
Menanggapi tudingan PROJO kehilangan arah politik, David menegaskan dukungan organisasi terhadap Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sudah jelas dan konsisten sejak awal.
“Perlu saya tegaskan, PROJO adalah pendukung pertama Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Sejak jauh sebelum pemilihan presiden, sikap kami sudah jelas dan konsisten, mendukung penuh kepemimpinan Prabowo, Gibran untuk membangun bangsa. Jadi tidak ada ruang bagi spekulasi atau opini menyesatkan,” ujar David.
Ia juga menyoroti berbagai langkah konkret pemerintahan Prabowo, mulai dari pemberantasan korupsi, penertiban tambang ilegal, hingga program-program pro rakyat yang telah berjalan.
“Ini fakta, bukan narasi. Sementara para pengamat itu hanya bisa bicara tanpa kontribusi. Saatnya bangsa ini fokus mendukung kerja nyata, bukan menelan opini sesat,” tuturnya.
David pun mengajak masyarakat untuk lebih bijak menyikapi isu-isu politik dan tidak mudah termakan opini provokatif.
“Jangan beri ruang bagi pengamat yang kerjanya memecah belah. Bangsa ini butuh pemikiran jernih, bukan gosip politik. Kalau kita benar cinta NKRI, ayo bersatu, dukung pemerintahan yang bekerja, dan tinggalkan mereka yang hidup dari fitnah,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id