Wali Kota Bandung, M Farhan. ist
Wali Kota Bandung, M Farhan. ist

Wali Kota Bandung Tekankan Pentingnya Budaya Risiko dalam Pemerintahan

Adri Prima • 30 September 2025 19:58
Bandung: Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menekankan pentingnya membudayakan kesadaran terhadap risiko dalam setiap aspek pemerintahan, mulai dari kebijakan, program, hingga pelaksanaan pembangunan. Hal ini ia sampaikan dalam pembukaan Executive Workshop Membangun Budaya Risiko melalui Manajemen Risiko Pemerintah Daerah Kota Bandung yang digelar di eL Hotel Bandung, Selasa, 30 September 2025.
 
Farhan menegaskan bahwa membangun budaya risiko bukan hanya soal kewaspadaan, tetapi juga mencerminkan tata kelola pemerintahan yang cermat, siaga, dan dapat dipertanggungjawabkan. Ia menyatakan bahwa segala bentuk kebijakan pemerintah pasti mengandung potensi risiko yang harus diantisipasi sejak tahap perencanaan hingga evaluasi akhir.
 
"Budaya risiko bukan tentang rasa takut, tetapi soal ketelitian dan kesiapan. Dengan manajemen risiko yang baik, kita bisa mencegah masalah baru di masa depan, termasuk potensi masalah hukum," ujar Farhan.

Lebih lanjut, ia memastikan bahwa sejumlah program prioritas Kota Bandung seperti Kang Pisman, Buruan Sae, dan Dapur Dahsat akan tetap dilanjutkan. Menurutnya, program-program berbasis partisipasi masyarakat tersebut perlu dijalankan secara terintegrasi guna memperkuat ketahanan pangan, mengelola sampah dengan lebih baik, serta meningkatkan kualitas lingkungan hidup.
 
Baca juga:
Wali Kota Bandung Brand Hijab Lokal Go International 

 
"Program ini tidak boleh berjalan sendiri-sendiri. Harus simultan, karena ujungnya bisa membantu kita menangani masalah besar seperti TBC dan stunting," tandasnya.
 
Sementara itu, Inspektur Kota Bandung, Dharmawan, menambahkan bahwa manajemen risiko seharusnya tidak dipandang sebatas rutinitas administratif. Ia menilai, pendekatan ini harus diinternalisasi sebagai budaya kerja yang baru di lingkungan Pemkot Bandung.
 
"Manajemen risiko adalah budaya yang proaktif, cerdas, dan berani berinovasi. Para pimpinan perangkat daerah harus menjadi motor penggerak transformasi budaya ini, sekaligus pemilik risiko di unit kerjanya masing-masing," kata Dharmawan.
 
Ia pun menyampaikan harapannya agar melalui pelatihan ini, pemerintah kota dapat mencapai tiga tujuan utama: pertama, lahirnya komitmen kolektif dari seluruh pimpinan perangkat daerah; kedua, tersusunnya rancangan awal risiko prioritas tingkat kota untuk perencanaan RKPD 2026; dan ketiga, terbentuknya rencana aksi pribadi dari masing-masing pimpinan OPD.
 
“Dengan begitu, kita bisa mengamankan pencapaian visi Bandung Utama: Unggul, Terbuka, Amanah, Maju, dan Agamis,” ungkap Dharmawan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(PRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan