Jakarta: Pemerintah berencana melakukan migrasi dari televisi (TV) analog ke digital. TV digital akan dilengkapi fitur early warning system (EWS).
EWS merupakan sistem penyampaian informasi bencana. Alat bantu penerima siaran TV digital atau set up box memiliki mekanisme pemberitahuan informasi digital bencana alam sedini mungkin pada lokasi tertentu.
“Informasi mengenai otoritas pengirim informasi bencana, jenis bencana, waktu kejadian bencana, posisi terjadinya bencana, karakteristik bencana, statistik bencana, dan lokasi-lokasi yang terkena bencana,” ujar Direktur Pengembangan Pita Lebar Kementerian Komunikasi dan Informatika, Marvels Situmorang, dalam webinar Kebencanaan di Era Siaran TV Digital, Kamis, 26 Agustus 2021.
Marvels mengatakan TV digital akan menginformasikan lokasi-lokasi yang berpotensi terdampak bencana. “EWS memberikan informasi peringatan dini bencana kepada masyarakat sehingga jumlah korban dapat diminimalkan,” ucap dia.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) saat ini menjadi pusat data diseminasi informasi bencana. Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terkumpul menjadi satu data yang kemudian diseminasi dilakukan Kominfo.
Selama ini informasi tentang kebencanaan sebatas melalui sistem telekomunikasi, seperti SMS Blast. Dalam konteks TV digital, informasi kebencanaan akan disampaikan melalui lembaga penyiaran.
Baca: Menkominfo: Migrasi TV ke Digital Dimulai 31 April 2022
Wakil Ketua Bidang Regulasi Pemerintah Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel), Joegianto, mengatakan fitur EWS tanpa disadari akan memberikan percepatan penanganan darurat kebencanaan. “Misalnya apabila ada gempa berpotensi tsunami, 30 menit sebelum tsunami warga sudah mendapatkan kabar sehingga bisa menyiapkan segala sesuatunya,” ujar dia.
Sementara itu, Dekan Business School Undergraduate Program Universitas Binus, Hardijanto Saroso menyebut EWS mendukung penghargaan tinggi atas nyawa manusia. Perkembangan teknologi mempermudah dalam mendeteksi bencana lewat saluran TV.
“EWS bisa menyelamatkan nyawa manusia, mengurangi potensi korban atau kematian, menghindari kecelakaan akibat keruntuhan bangunan atau barang, menurunkan kepanikan dan mempersiapkan lebih cepat tindakan pencegahan,” ujar Hardijanto.
Jakarta: Pemerintah berencana melakukan migrasi dari televisi (TV) analog ke
digital. TV digital akan dilengkapi fitur
early warning system (EWS).
EWS merupakan sistem penyampaian informasi
bencana. Alat bantu penerima siaran TV digital atau
set up box memiliki mekanisme pemberitahuan informasi digital bencana alam sedini mungkin pada lokasi tertentu.
“Informasi mengenai otoritas pengirim informasi bencana, jenis bencana, waktu kejadian bencana, posisi terjadinya bencana, karakteristik bencana, statistik bencana, dan lokasi-lokasi yang terkena bencana,” ujar Direktur Pengembangan Pita Lebar Kementerian Komunikasi dan Informatika, Marvels Situmorang, dalam webinar Kebencanaan di Era Siaran TV Digital, Kamis, 26 Agustus 2021.
Marvels mengatakan TV digital akan menginformasikan lokasi-lokasi yang berpotensi terdampak bencana. “EWS memberikan informasi peringatan dini bencana kepada masyarakat sehingga jumlah korban dapat diminimalkan,” ucap dia.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) saat ini menjadi pusat data diseminasi informasi bencana. Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terkumpul menjadi satu data yang kemudian diseminasi dilakukan Kominfo.
Selama ini informasi tentang kebencanaan sebatas melalui sistem telekomunikasi, seperti SMS Blast. Dalam konteks TV digital, informasi kebencanaan akan disampaikan melalui lembaga penyiaran.
Baca: Menkominfo: Migrasi TV ke Digital Dimulai 31 April 2022
Wakil Ketua Bidang Regulasi Pemerintah Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel), Joegianto, mengatakan fitur EWS tanpa disadari akan memberikan percepatan penanganan darurat kebencanaan. “Misalnya apabila ada gempa berpotensi tsunami, 30 menit sebelum tsunami warga sudah mendapatkan kabar sehingga bisa menyiapkan segala sesuatunya,” ujar dia.
Sementara itu, Dekan
Business School Undergraduate Program Universitas Binus, Hardijanto Saroso menyebut EWS mendukung penghargaan tinggi atas nyawa manusia. Perkembangan teknologi mempermudah dalam mendeteksi bencana lewat saluran TV.
“EWS bisa menyelamatkan nyawa manusia, mengurangi potensi korban atau kematian, menghindari kecelakaan akibat keruntuhan bangunan atau barang, menurunkan kepanikan dan mempersiapkan lebih cepat tindakan pencegahan,” ujar Hardijanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)