medcom.id, Makkah: Kapolri Jendral Tito Karnavian mendoakan Indonesia selamat dan menjadi negara yang kuat. Doa itu dipanjatkan Tito saat ibadah umrah.
Tito mengatakan, doa ditujukan untuk Muslim maupun non muslim, termasuk agar indonesia terhindar dari berbagai bencana. Tito yakin Indonesia mampu menjadi negara besar karena memiliki penduduk yang besar, alam yang kaya dan negara yang luas.
Baca: Tito Ingin Indonesia Menunjukkan Kebesarannya
Potensi menjadi negara yang besar, kata Tito, akan tercapai jika Indonesia tetap bersatu. Sebagai negara yang memiliki keragaman, Indonesia harus menghindari konflik internal. Kapolri mengatakan, dengan persatuan yang kuat, Indonesia mampu berada dengan negara-negara kuat dan maju.
Umrah yang dilakukan Kapolri dan rombongan ini bagian dari pelaksanaan haji yang mencapai
puncaknya saat wukuf di Arafah, 9 Zulhijah atau Kamis 31 Agustus 2017.
Baca: Kesatuan dan Persatuan Jadi Tantangan Baru
Pantauan Metro TV, suasana Masjidil Haram saat Kapolri umrah dipadati jemaah haji dari berbagai
negara, termasuk Indonesia. Namun, suasana tetap aman dan tenang. Kapolri dan rombongan dikawal petugas keamanan dari Kerajaan Arab Saudi.
Umrah Kapolri diakhiri dengan tahalul atau pemotongan rambut dan pembacaan doa. Rambut Kapolri dipotong oleh pembimbing ibadah umrah, sedangkan pemotongan rambut rombongan
dilakukan Kapolri Tito.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/lKYMLZjK" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Makkah: Kapolri Jendral Tito Karnavian mendoakan Indonesia selamat dan menjadi negara yang kuat. Doa itu dipanjatkan Tito saat ibadah umrah.
Tito mengatakan, doa ditujukan untuk Muslim maupun non muslim, termasuk agar indonesia terhindar dari berbagai bencana. Tito yakin Indonesia mampu menjadi negara besar karena memiliki penduduk yang besar, alam yang kaya dan negara yang luas.
Baca:
Tito Ingin Indonesia Menunjukkan Kebesarannya
Potensi menjadi negara yang besar, kata Tito, akan tercapai jika Indonesia tetap bersatu. Sebagai negara yang memiliki keragaman, Indonesia harus menghindari konflik internal. Kapolri mengatakan, dengan persatuan yang kuat, Indonesia mampu berada dengan negara-negara kuat dan maju.
Umrah yang dilakukan Kapolri dan rombongan ini bagian dari pelaksanaan haji yang mencapai
puncaknya saat wukuf di Arafah, 9 Zulhijah atau Kamis 31 Agustus 2017.
Baca:
Kesatuan dan Persatuan Jadi Tantangan Baru
Pantauan Metro TV, suasana Masjidil Haram saat Kapolri umrah dipadati jemaah haji dari berbagai
negara, termasuk Indonesia. Namun, suasana tetap aman dan tenang. Kapolri dan rombongan dikawal petugas keamanan dari Kerajaan Arab Saudi.
Umrah Kapolri diakhiri dengan tahalul atau pemotongan rambut dan pembacaan doa. Rambut Kapolri dipotong oleh pembimbing ibadah umrah, sedangkan pemotongan rambut rombongan
dilakukan Kapolri Tito.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)