Wisatawan beraktifitas di Pura Besakih yang berada di kaki Gunung Agung. Foto: Antara/Nyoman Budhiana.
Wisatawan beraktifitas di Pura Besakih yang berada di kaki Gunung Agung. Foto: Antara/Nyoman Budhiana.

Gunung Agung Pernah Menewaskan 1.500 Orang

Dheri Agriesta • 25 September 2017 16:18
medcom.id, Jakarta: Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, pernah meletus pada 1963. Saat itu, gunung tertinggi di Pulau Dewata itu meleleh selama satu tahun dan menewaskan 1.500 jiwa.
 
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, gunung api bisa meletus kapan saja. Namun, gunung api mempunyai kecenderungan periode ulang letusan.
 
Baca: Abu Serang Sejumlah Wilayah bila Gunung Agung Meletus
 
"Keadaan terakhir meletus 1963, lamanya satu tahun, letusannya eksplosif," kata Sutopo saat konferensi pers di Graha BNPB, Jalan Pramuka Raya, Matraman, Jakarta Timur, Senin 25 September 2017.
 
Ketinggian letusan saat itu mencapai 20 kilometer. Material yang ditumpahkan didominasi oleh sulfat. Sutopo menyebut, letusan itu sangat besar dan mematikan.
 
Berdasarkan catatan dan jurnal yang ada, letusan pada 1963 menewaskan 1.500 jiwa. Tak kurang dari 1.700 bangunan dan rumah hancur. Lebih dari 100 ribu jiwa mengungsi. Selepas letusan, dampak susulan, seperti banjir lahar dingin pun terjadi.
 
"Menyebabkan ratusan orang tewas," kata Sutopo.

Baca: Gempa Tremor Tanda Akhir Jelang Letusan Gunung Agung
 
Sutopo menyayangkan kurangnya perekaman data terhadap letusan Gunung Agung. Pemerintah hanya memiliki data beberapa letusan terakhir. Sehingga, sangat sulit melihat klasifikasi periode letusan Gunung Agung.
 
"Kita tidak bisa mengklasifikasikan periode pendek dan periode menengah, juga periode panjang (dari letusan)," jelas Sutopo.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan