medcom.id, Karangasem: Masyarakat Bali dihantui kecemasan akan meletusnya Gunung Agung meletus. Sejumlah wilayah disimulasikan akan terdampak hebat oleh erupsi besar gunung tertinggi di Bali itu.
Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG) Kementerian ESDM telah membuat simulasi dampak erupsi Gunung Agung yang mengacu pada tahun 1963. Dalam gambar simulasi tersebut, diprediksi abu setebal 25 centimeter (Cm) akan melanda barat laut Karangasem yang meliputi daerah Kubu, Tianyar, hingga mendekati perbatasan Buleleng-Karangasem hingga Tejakula.
"Karena ini sesuai arah angin yang terkini, sesuai dengan musim dan kita bisa prediksi ke mana arah angin sehingga abu itu bisa diketahui jatuhnya di mana," ungkap Kepala PVBMG I Gede Suantika di Pos Pantau Gunung Agung, Desa Rendang, Karangasem, Senin 25 September 2017.
PVBMG juga menyimulasikan abu juga berkemungkinan melanda ke sejumlah wilayah di Bali maupun luar Bali tergantung arah angin jika arah abu menuju wilayah terluar zona rawan bencana.
"Yang paling tipis abunya terus sampai ke Surabaya bisa. Kalau material berat kan duluan jatuh ke sini," tambahnya.
Dampaknya, kata Suantika, semua sayuran dan tanaman mati jika sudah tertutup abu. Bahkan jenis tanaman keras seperti kopi diprediksi akan akan mati. Tapi kalau, tanaman-tanaman ini dapat tumbuh bila hujan kembali turun.
Walau demikian, simulasi ini berdasarkan skenario Gunung Agung meletus seketika. Perubahan bisa terjadi karena erupsi Gunung Agung tak dapat diprediksi.
medcom.id, Karangasem: Masyarakat Bali dihantui kecemasan akan meletusnya Gunung Agung meletus. Sejumlah wilayah disimulasikan akan terdampak hebat oleh erupsi besar gunung tertinggi di Bali itu.
Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG) Kementerian ESDM telah membuat simulasi dampak erupsi Gunung Agung yang mengacu pada tahun 1963. Dalam gambar simulasi tersebut, diprediksi abu setebal 25 centimeter (Cm) akan melanda barat laut Karangasem yang meliputi daerah Kubu, Tianyar, hingga mendekati perbatasan Buleleng-Karangasem hingga Tejakula.
"Karena ini sesuai arah angin yang terkini, sesuai dengan musim dan kita bisa prediksi ke mana arah angin sehingga abu itu bisa diketahui jatuhnya di mana," ungkap Kepala PVBMG I Gede Suantika di Pos Pantau Gunung Agung, Desa Rendang, Karangasem, Senin 25 September 2017.
PVBMG juga menyimulasikan abu juga berkemungkinan melanda ke sejumlah wilayah di Bali maupun luar Bali tergantung arah angin jika arah abu menuju wilayah terluar zona rawan bencana.
"Yang paling tipis abunya terus sampai ke Surabaya bisa. Kalau material berat kan duluan jatuh ke sini," tambahnya.
Dampaknya, kata Suantika, semua sayuran dan tanaman mati jika sudah tertutup abu. Bahkan jenis tanaman keras seperti kopi diprediksi akan akan mati. Tapi kalau, tanaman-tanaman ini dapat tumbuh bila hujan kembali turun.
Walau demikian, simulasi ini berdasarkan skenario Gunung Agung meletus seketika. Perubahan bisa terjadi karena erupsi Gunung Agung tak dapat diprediksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)
