Ketua BPOM Penny Lukito/Medcom.id/Sonya
Ketua BPOM Penny Lukito/Medcom.id/Sonya

Produsen Albothyl tak Hanya PT Pharos

Sonya Michaella • 25 Februari 2018 09:59
Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) segera membuka produsen Albothyl dalam bentuk cairan obat luar konsentrat, selain PT Pharos. Izin edar obat tersebut telah ditarik dan PT Pharos telah diminta menarik produknya dari pasaran sejak 15 Februari 2018.
 
"Hanya masalah waktu mengapa kami baru sebut PT Pharos. Segera kami sebutkan yang lain," tegas Kepala BPOM Penny K. Lukito di kawasan car free day (CFD), Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu, 25 Februari 2018.
 
Baca: BPOM Bekukan Izin Edar Albothyl

Peredaran Albothyl keluaran PT Pahros dihentikan karena mengandung 36 persen bahan policresulen. Para doter gigi sejak empat tahun lalu menganggap Albothyl tak layak digunakan mengobati sariawan.
 
Baca: BPOM Kaji Ulang Policresulen di Albothyl sebagai Obat Sariawan
 
Policresulen juga tak lagi direkomendasikan untuk indikasi pada bedah, dermatologi, otolaringologi, stomatologi, dan odontology.
 
Merujuk situs aladokter.com, policresulen merupakan obat antiseptik dan desinfektan kulit. Biasa digunakan untuk menghentikan perdarahan lokal, pembersihan dan regenerasi jaringan luka, serta mengobati infeksi vagina akibat bakteri dan jamur.
 
Baca: PT Pharos Segera Tarik Albothyl
 
Penggunaan policresulen disarankan atas resep dokter. Policresulen memiliki efek samping seperti kesemutan pada vagina, kesulitan bernafas, gatal-gatal, dan alergi.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan