Jakarta: Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin, menegaskan peran ulama dalam kehidupan bernegara. Ulama harus menjadi sosok yang selalu memberi manfaat.
"Kita harus siap memberikan peran dimana saja dibutuhkan. Manakala negara meminta, kita siap. Sesuai dengan prinsip ulama, kalau dibutuhkan (memberi) manfaat," kata Ma'ruf saat memberi tausiah di Tasyakuran Kebangsaan di Graha Alam Indah, Condet, Jakarta Timur, Sabtu 11 Mei 2019.
Baca Juga: Ma'ruf: Jokowi Cinta Ulama
Dia mengatakan, sekalipun negara belum membutuhkan, ulama telah miliki peran yang jelas. Para pemuka Agama Islam harus mampu mencerahkan umat demi kemashalatan bersama.
Lebih lanjut, Ma'ruf juga menyinggung momen Bulan Ramadan sebagai kesempatan untuk mempererat tali silaturahim. Di Bulan Suci itu, masyarakat diminta menahan diri dalam menyikapi polemik demokrasi.
"Puasa ini juga memberikan semangat kepada kita untuk menahan diri. Puasa itu kan agar tidak menjalankan hal-hal yang tidak sesuai dengan mekanisme kebangsaan kita," kata Ma'ruf.
Kegiatan Ma'ruf diinisiasi Keluarga Alumni Universitas Jember (KAUJE) dan Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU). Mereka mengggelar Tasyakuran kebangsaan dan buka bersama kiai Ma'ruf Amin.
Ketua Pengurus PP ISNU, Ali Masykur menjadikan kesempatan ini untuk menjaga kedamaian demokarasi di bulan Ramadan. "Strategisnya adalah telah selesainya pemilu yang semoga tetap terjaga dengan aman, dengan kedewasaan dalam berdemokrasi walaupun ada perbedaan pendapat," kata Ali.
Diketahui, ISNU selalu adakan buka bersama setiap tahunnya. Kegiatan tahun ini ditambahkan Tasyakuran karena pembina ISNU Kiai Ma'ruf memenangkan pilpres 2019.
Acara dibuka dengan pembacayaan yasin dan mengirimkan doa untuk kebaikan bangsa. Dilanjutkan dengan tausyiah dan buka bersama.
Jakarta: Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin, menegaskan peran ulama dalam kehidupan bernegara. Ulama harus menjadi sosok yang selalu memberi manfaat.
"Kita harus siap memberikan peran dimana saja dibutuhkan. Manakala negara meminta, kita siap. Sesuai dengan prinsip ulama, kalau dibutuhkan (memberi) manfaat," kata Ma'ruf saat memberi tausiah di Tasyakuran Kebangsaan di Graha Alam Indah, Condet, Jakarta Timur, Sabtu 11 Mei 2019.
Baca Juga:
Ma'ruf: Jokowi Cinta Ulama
Dia mengatakan, sekalipun negara belum membutuhkan, ulama telah miliki peran yang jelas. Para pemuka Agama Islam harus mampu mencerahkan umat demi kemashalatan bersama.
Lebih lanjut, Ma'ruf juga menyinggung momen Bulan Ramadan sebagai kesempatan untuk mempererat tali silaturahim. Di Bulan Suci itu, masyarakat diminta menahan diri dalam menyikapi polemik demokrasi.
"Puasa ini juga memberikan semangat kepada kita untuk menahan diri. Puasa itu kan agar tidak menjalankan hal-hal yang tidak sesuai dengan mekanisme kebangsaan kita," kata Ma'ruf.
Kegiatan Ma'ruf diinisiasi Keluarga Alumni Universitas Jember (KAUJE) dan Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU). Mereka mengggelar Tasyakuran kebangsaan dan buka bersama kiai Ma'ruf Amin.
Ketua Pengurus PP ISNU, Ali Masykur menjadikan kesempatan ini untuk menjaga kedamaian demokarasi di bulan Ramadan. "Strategisnya adalah telah selesainya pemilu yang semoga tetap terjaga dengan aman, dengan kedewasaan dalam berdemokrasi walaupun ada perbedaan pendapat," kata Ali.
Diketahui, ISNU selalu adakan buka bersama setiap tahunnya. Kegiatan tahun ini ditambahkan Tasyakuran karena pembina ISNU Kiai Ma'ruf memenangkan pilpres 2019.
Acara dibuka dengan pembacayaan yasin dan mengirimkan doa untuk kebaikan bangsa. Dilanjutkan dengan tausyiah dan buka bersama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)