Jakarta: Banyak pertanyaan apakah buku cetak itu masih dibutuhkan di era yang serba digital saat ini. Helmy Yahya justru berharap Indonesia terus memperbanyak penerbitan dan pendistribusian buku cetak.
Dia menilai akses buku cetak yang besar dapat meningkatkan kesadaran, minat baca, dan literasi masyarakat Indonesia demi menciptakan bangsa maju. Sebab, salah satu faktor penghambat literasi di Indonesia ialah ketersediaan buku.
"Kalau dibilang (masalah) minat baca, juga tidak. Karena angka buta huruf kita ternyata Pak Andy, di bawah rata-rata dunia. Persoalannya pada ketersediaan buku yang ada," ujar Helmy dalam tayangan Kick Andy di Metro TV, Minggu, 8 Januari 2023.
Helmy menyebut Indonesia dalam 1 tahun hanya menerbitkan 2 juta buku. Sedangkan penduduk Indonesia ada 270 juta jiwa. Perbandingan mencolok ini yang membuatnya semakin tergerah
mencetuskan Gerakan Berjuta Buku untuk Indonesia.
Menurutnya, Indonesia harus memperbanyak penerbitan buku dan distribusi terlebih di daerah terdepan, terluar, tertinggal (3T). "Buku cetak itu masih tetap diperlukan," kata Helmy.
Gerakan yang diiniasinya sudah bekerja sama dengan beberapa penerbit. Penerbit membantu memberikan harga yang sangat ringan agar akses masyarakat terhadap buku semakin mudah. (Natania Rizky)
Jakarta: Banyak pertanyaan apakah
buku cetak itu masih dibutuhkan di era yang serba digital saat ini. Helmy Yahya justru berharap Indonesia terus memperbanyak penerbitan dan pendistribusian buku cetak.
Dia menilai akses buku cetak yang besar dapat meningkatkan kesadaran, minat baca, dan literasi masyarakat Indonesia demi menciptakan bangsa maju. Sebab, salah satu faktor penghambat literasi di Indonesia ialah ketersediaan buku.
"Kalau dibilang (masalah) minat baca, juga tidak. Karena angka buta huruf kita ternyata Pak Andy, di bawah rata-rata dunia. Persoalannya pada ketersediaan buku yang ada," ujar Helmy dalam tayangan
Kick Andy di
Metro TV, Minggu, 8 Januari 2023.
Helmy menyebut Indonesia dalam 1 tahun hanya menerbitkan 2 juta buku. Sedangkan penduduk Indonesia ada 270 juta jiwa. Perbandingan mencolok ini yang membuatnya semakin tergerah
mencetuskan Gerakan Berjuta Buku untuk Indonesia.
Menurutnya, Indonesia harus memperbanyak penerbitan buku dan distribusi terlebih di daerah terdepan, terluar, tertinggal (3T). "Buku cetak itu masih tetap diperlukan," kata Helmy.
Gerakan yang diiniasinya sudah bekerja sama dengan beberapa penerbit. Penerbit membantu memberikan harga yang sangat ringan agar akses masyarakat terhadap buku semakin mudah.
(Natania Rizky) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)