Jakarta: Indonesia tengah mengembangkan vaksin virus korona (covid-19). Vaksin yang dinamai Merah Putih itu dikembangkan sejumlah pihak.
"Saat ini ada enam pengembangan vaksin Merah Putih," kata Menteri Riset Teknologi (Menristek) dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro dalam Webinar HUT Ke-56 Partai Golkar, Selasa, 20 Oktober 2020.
Keenam lembaga penelitian itu, yakni Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Airlangga, dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Masing-masing lembaga mengembangkan vaksin dengan metode berbeda.
"Eijkman dengan mengembangkan protein rekombinan. LIPI mengembangkan protein rekombinan dengan variasi yang sedikit berbeda dengan Eijkman," ungkap dia.
(Baca: 3 Pola Distribusi Vaksin Covid-19)
Dia mengapresiasi langkah perguruan tinggi (PT) dan lembaga penelitian Indonesia mengembangkan vaksin covid-19. Langkah itu tanpa diminta pemerintah.
"(Pengembangan vaksin) sebagai bentuk tanggung jawab ilmiah mereka kepada masyarakat," beber Bambang.
Dia menegaskan keberadaan vaksin virus korona sangat dibutuhkan. Sebab, salah satu produk farmasi ini dapat menciptakan kekebalan tubuh melawan covid-19.
"Kekebalan (tubuh) terhadap covid-19 ini tidak mungkin kita capai tanpa vaksin," ujar dia.
Jakarta: Indonesia tengah mengembangkan
vaksin virus korona (covid-19). Vaksin yang dinamai Merah Putih itu dikembangkan sejumlah pihak.
"Saat ini ada enam pengembangan vaksin Merah Putih," kata Menteri Riset Teknologi (Menristek) dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro dalam Webinar HUT Ke-56 Partai Golkar, Selasa, 20 Oktober 2020.
Keenam lembaga penelitian itu, yakni Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Airlangga, dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Masing-masing lembaga mengembangkan vaksin dengan metode berbeda.
"Eijkman dengan mengembangkan protein rekombinan. LIPI mengembangkan protein rekombinan dengan variasi yang sedikit berbeda dengan Eijkman," ungkap dia.
(Baca:
3 Pola Distribusi Vaksin Covid-19)
Dia mengapresiasi langkah perguruan tinggi (PT) dan lembaga penelitian Indonesia mengembangkan vaksin
covid-19. Langkah itu tanpa diminta pemerintah.
"(Pengembangan vaksin) sebagai bentuk tanggung jawab ilmiah mereka kepada masyarakat," beber Bambang.
Dia menegaskan keberadaan vaksin virus korona sangat dibutuhkan. Sebab, salah satu produk farmasi ini dapat menciptakan kekebalan tubuh melawan covid-19.
"Kekebalan (tubuh) terhadap covid-19 ini tidak mungkin kita capai tanpa vaksin," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)