Lentera Litera Diluncurkan untuk Lawan Hoaks
Aria Triyudha • 28 Oktober 2021 19:37
Jakarta: Sebuah platform bernama Lentera Litera diluncurkan di Jakarta, Kamis, 28 Oktober 2021. Platform ini bertujuan mengedukasi masyarakat kian mampu menyaring hoaks.
"Platform ini diharapkan dapat mengisi kekosongan literasi media dan informasi yang sesungguhnya sangat dibutuhkan masyarakat agar masyarakat mampu membedakan media dan produk jurnalisme yang baik, kredibel, dan dapat dipercaya," kata Presidium Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) Anita Wahid terkait peluncuran platform Lentera Litera di Jakarta Selatan, Kamis, 28 Oktober 2021.
Anita mengatakan kemampuan menyaring hoaks dan informasi yang salah sangat krusial. Khususnya, di tengah pandemi covid-19 saat ini.
"Informasi-informasi salah atau tidak benar dapat berakibat fatal," ucap Anita.
Anita meyakini Lentera Litera akan menjadi terobosan yang dibutuhkan bangsa Indonesia untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dengan media pers. Platform ini kolaborasi Mafindo bersama Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN), Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK), Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers, dan Internews.
Kehadiran platform ini dinilai penting sebagai dukungan terhadap ekosistem dunia digital. Sementara itu, Perwakilan AJI Dian Yuliastuti menyampaikan literasi media dan informasi penting dilakukan dua arah. Baik kepada masyarakat, jurnalis, maupun media.
"Dengan demikian ada sinergi perlawanan terhadap disrupsi informasi untuk memperkuat informasi memperkuat demokrasi dengan pemberitaan benar dan akurat," tutur Dian.
Baca: Kemendikbudristek Minta Masyarakat Gunakan Bahasa yang Sehat di Media Sosial
Personel Tim Program Media Mafindo, Boni Soehakso, mengungkapkan platform Lentera Litera punya beberapa fitur, di antaranya kanal edukasi yang meliputi kurikulum, riset, pemetaan, dan periksa fakta. Fitur lain adalah kanal tanya pakar.
Masyarakat bisa bertanya kepada pakar tentang berbagai aspek pemberitaan media dan jurnalisme. Terdapat juga kanal tulisan bagi akademisi dan penulis.
"Penulis yang tertarik berbagi artikel atau tulisan hasil karyanya menyangkut aspek kemediaan dan jurnalisme. Kanal wawasan juga menyediakan berbagai referensi hukum dan aturan terkait media dan pemberitaan pers," ucap Boni.
Jakarta: Sebuah platform bernama Lentera Litera diluncurkan di Jakarta, Kamis, 28 Oktober 2021. Platform ini bertujuan mengedukasi masyarakat kian mampu menyaring hoaks.
"Platform ini diharapkan dapat mengisi kekosongan literasi media dan informasi yang sesungguhnya sangat dibutuhkan masyarakat agar masyarakat mampu membedakan media dan produk jurnalisme yang baik, kredibel, dan dapat dipercaya," kata Presidium Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) Anita Wahid terkait peluncuran platform Lentera Litera di Jakarta Selatan, Kamis, 28 Oktober 2021.
Anita mengatakan kemampuan menyaring hoaks dan informasi yang salah sangat krusial. Khususnya, di tengah pandemi covid-19 saat ini.
"Informasi-informasi salah atau tidak benar dapat berakibat fatal," ucap Anita.
Anita meyakini Lentera Litera akan menjadi terobosan yang dibutuhkan bangsa Indonesia untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dengan media pers. Platform ini kolaborasi Mafindo bersama Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN), Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK), Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers, dan Internews.
Kehadiran platform ini dinilai penting sebagai dukungan terhadap ekosistem dunia digital. Sementara itu, Perwakilan AJI Dian Yuliastuti menyampaikan literasi media dan informasi penting dilakukan dua arah. Baik kepada masyarakat, jurnalis, maupun media.
"Dengan demikian ada sinergi perlawanan terhadap disrupsi informasi untuk memperkuat informasi memperkuat demokrasi dengan pemberitaan benar dan akurat," tutur Dian.
Baca: Kemendikbudristek Minta Masyarakat Gunakan Bahasa yang Sehat di Media Sosial
Personel Tim Program Media Mafindo, Boni Soehakso, mengungkapkan platform Lentera Litera punya beberapa fitur, di antaranya kanal edukasi yang meliputi kurikulum, riset, pemetaan, dan periksa fakta. Fitur lain adalah kanal tanya pakar.
Masyarakat bisa bertanya kepada pakar tentang berbagai aspek pemberitaan media dan jurnalisme. Terdapat juga kanal tulisan bagi akademisi dan penulis.
"Penulis yang tertarik berbagi artikel atau tulisan hasil karyanya menyangkut aspek kemediaan dan jurnalisme. Kanal wawasan juga menyediakan berbagai referensi hukum dan aturan terkait media dan pemberitaan pers," ucap Boni. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)