Jakarta: Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan tengah menjajaki perusahan-perusahan farmasi raksasa dunia, seperti Merck, Pfizer, dan Johnson & Johnson. Luhut ingin mereka berinvestasi di Indonesia untuk obat covid-19.
Dia mengaku sudah bertemu langsung dengan perusahaan farmasi tersebut di New York, Amerika Serikat. Luhut mengeklaim mereka memberikan respons positif.
“Saya bertemu dengan mereka dan kami mengundang mereka untuk berinvestasi di Indonesia pada bidang farmasi terutama obat dan vaksin yang dibutuhkan dalam jumlah yang besar. Kita sudah dalam proses penjajakan sehingga kita mau industri itu ada dalam di dalam negeri," kata Luhut dilansir dari Media Indonesia, Jakarta, Selasa, 9 November 2021.
Luhut menegaskan Indonesia harus membangun industri di dalam negeri untuk sektor kesehatan. Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan suplai dari luar negeri.
“Supaya kita tidak keteteran seperti yang kemarin (saat lonjakan kasus covid-19). Produksi dalam negeri akan menjadi prioritas,” tuturnya.
Luhut mengatakan ketika pandemi menghantam dunia, banyak negara yang merestriksi ekspor obat, vaksin, dan alat kesehatan. Kondisi ini menyulitkan Indonesia dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri, terutama saat India dilanda covid-19 varian Delta dan Tiongkok melaksanakan vaksinasi secara massif.
Baca: Luhut: Kasus Covid-19 di 43 Kabupaten/Kota Naik Seminggu Terakhir
Dukungan produksi farmasi dalam negeri ini, lanjutnya, bertujuan untuk mengurangi ketergantungan Bangsa Indonesia terhadap impor. Luhut menyampaikan pemerintah akan mendorong skema insentif yang lebih baik untuk mendorong investasi di sektor farmasi, tidak hanya kepada perusahaan-perusahaan negara atau BUMN, namun juga pihak swasta
"Kami juga berencana memberikan insentif seperti tax holiday (pembebaan pajak) yang lebih menarik, kami juga menyiapkan kawasan industri untuk sektor industri farmasi, sehingga bisa terbentuk ekosistem produksi yang lebih baik,” ucapnya.
Jakarta: Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves)
Luhut Binsar Pandjaitan tengah menjajaki perusahan-perusahan farmasi raksasa dunia, seperti Merck, Pfizer, dan Johnson & Johnson. Luhut ingin mereka berinvestasi di Indonesia untuk
obat covid-19.
Dia mengaku sudah bertemu langsung dengan perusahaan farmasi tersebut di New York, Amerika Serikat. Luhut mengeklaim mereka memberikan respons positif.
“Saya bertemu dengan mereka dan kami mengundang mereka untuk berinvestasi di Indonesia pada bidang farmasi terutama obat dan vaksin yang dibutuhkan dalam jumlah yang besar. Kita sudah dalam proses penjajakan sehingga kita mau industri itu ada dalam di dalam negeri," kata Luhut dilansir dari
Media Indonesia, Jakarta, Selasa, 9 November 2021.
Luhut menegaskan Indonesia harus membangun industri di dalam negeri untuk sektor kesehatan. Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan suplai dari luar negeri.
“Supaya kita tidak keteteran seperti yang kemarin (saat lonjakan kasus
covid-19). Produksi dalam negeri akan menjadi prioritas,” tuturnya.
Luhut mengatakan ketika pandemi menghantam dunia, banyak negara yang merestriksi ekspor obat, vaksin, dan alat kesehatan. Kondisi ini menyulitkan Indonesia dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri, terutama saat India dilanda
covid-19 varian Delta dan Tiongkok melaksanakan vaksinasi secara massif.
Baca:
Luhut: Kasus Covid-19 di 43 Kabupaten/Kota Naik Seminggu Terakhir
Dukungan produksi farmasi dalam negeri ini, lanjutnya, bertujuan untuk mengurangi ketergantungan Bangsa Indonesia terhadap impor. Luhut menyampaikan pemerintah akan mendorong skema insentif yang lebih baik untuk mendorong investasi di sektor farmasi, tidak hanya kepada perusahaan-perusahaan negara atau BUMN, namun juga pihak swasta
"Kami juga berencana memberikan insentif seperti
tax holiday (pembebaan pajak) yang lebih menarik, kami juga menyiapkan kawasan industri untuk sektor industri farmasi, sehingga bisa terbentuk ekosistem produksi yang lebih baik,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)