Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat melakukan konferensi pers virtual (Foto: Antara/Devi Nindy)
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat melakukan konferensi pers virtual (Foto: Antara/Devi Nindy)

Harga Tes PCR di India Lebih Murah dari Indonesia? Ini Alasannya

Cindy • 27 Oktober 2021 12:14
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan agar harga tes swab polymerase chain reaction (PCR) turun menjadi Rp300 ribu. Kebijakan itu berlaku selama 3x24 jam untuk perjalanan pesawat. 
 
Meski harga PCR diturunkan dari Rp450 ribu menjadi Rp350 ribu, harga tes tersebut nyatanya belum mampu menyaingi India. Harga tes PCR di India hanya berkisar Rp160 ribu. 
 
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menuturkan harga PCR Indonesia tak bisa dibandingkan dengan harga PCR di India. Ada sejumlah hal yang membuat harga PCR di India jauh lebih murah. 

Harga komoditas di India murah

Murahnya harga PCR di India disebabkan harga komoditas yang lebih murah. Hal ini karena tingginya jumlah penduduk di India mencapai 1,38 miliar penduduk. 

"India murah sekali Rp160 ribu-an , tapi India adalah negara yang paling murah untuk semuanya selain China," kata Budi dalam konferensi pers secara daring, Selasa, 26 Oktober 2021. 

India produksi PCR dalam negeri

Murahnya harga tes PCR di India juga diakibatkan produksi dalam negeri. Pasalnya, India mampu memproduksi tes PCR sendiri. Hal ini berbeda dengan negara lain yang masih mengimpor alat tes kesehatan itu. 
 
"Mereka punya produksi dalam negeri, kemudian economic cost-nya karena jumlah rakyatnya," ucap dia. 

Harga PCR di Indonesia sudah murah

Menurut Budi, harga PCR di Indonesia termasuk sangat murah dibanding negara lain. Semula harga tes PCR sebesar Rp900 ribu berada di kategori 25 persen paling murah di dunia.
 
Jika PCR kembali turun menjadi Rp300 ribu sesuai perintah Jokowi, maka harga PCR masuk kategori 10 persen paling murah di seluruh bandara di dunia. Selain itu, penggunaan PCR dinilai krusial guna mencegah lonjakan kasus covid-19.
 
Kondisi pandemi yang membaik dan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang turun justru tidak boleh membuat lengah. Sebab, mobilitas masyarakat diprediksi meningkat selama Natal dan tahun baru (nataru).
 
Baca: Tes PCR Turun, Perlu Ada Subsidi dari Pemerintah
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CIN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan