Jakarta: Kelompok generasi muda dari Indonesia bagian timur yang tergabung dalam Perkumpulan Pemuda Pemudi Indonesia Timur (PPPIT) Jabodetabek bakal menggelar doa bersama. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk berharap pemilihan umum (pemilu) damai.
"Sejauh ini persiapan telah menyentuh angka 90 persen dan detail kegiatan mulai dicicil hingga hari H nanti. Semoga acara ini dapat terselenggara dengan baik," kata ketua panitia doa bersama PPPIT Marcellus Hakeng Jayawibawa dalam keterangan tertulis, Kamis, 25 Januari 2024.
Selain mengharapkan pemilu damai, doa bersama dilakukan memeringati perayaan natal. Kegiatan itu digelar di JKI Hanael Surya, Jakarta, pada Minggu, 28 Januari 2024.
Ketua Perkumpulan Pemuda Pemudi Indonesia Timur se-Jabodetabek Wilfridus Yon Ebit menyebutkan bahwa pemilihan waktu amat strategis. Terutama, untuk menjaga suasana persatuan dan perdamaian di antara anak bangsa pada hari-hari akhir masa kampanye.
Wilfridus mengatakan masa mendekati kampanye berpotensi didominasi tensi politik yang tinggi. Misalnya, di media sosial dan di antara warga.
"Oleh karena itu, perayaan ini diharapkan dapat berkontribusi menarik simpati publik dan mengampanyekan perdamaian dan persatuan sesama anak bangsa menjelang pemilu," pungkas Ebit.
Jakarta: Kelompok
generasi muda dari Indonesia bagian timur yang tergabung dalam Perkumpulan Pemuda Pemudi Indonesia Timur (PPPIT) Jabodetabek bakal menggelar doa bersama. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk berharap pemilihan umum (
pemilu) damai.
"Sejauh ini persiapan telah menyentuh angka 90 persen dan detail kegiatan mulai dicicil hingga hari H nanti. Semoga acara ini dapat terselenggara dengan baik," kata ketua panitia doa bersama PPPIT Marcellus Hakeng Jayawibawa dalam keterangan tertulis, Kamis, 25 Januari 2024.
Selain mengharapkan pemilu damai, doa bersama dilakukan memeringati perayaan natal. Kegiatan itu digelar di JKI Hanael Surya, Jakarta, pada Minggu, 28 Januari 2024.
Ketua Perkumpulan Pemuda Pemudi Indonesia Timur se-Jabodetabek Wilfridus Yon Ebit menyebutkan bahwa pemilihan waktu amat strategis. Terutama, untuk menjaga suasana persatuan dan perdamaian di antara anak bangsa pada hari-hari akhir masa kampanye.
Wilfridus mengatakan masa mendekati kampanye berpotensi didominasi tensi politik yang tinggi. Misalnya, di media sosial dan di antara warga.
"Oleh karena itu, perayaan ini diharapkan dapat berkontribusi menarik simpati publik dan mengampanyekan perdamaian dan persatuan sesama anak bangsa menjelang pemilu," pungkas Ebit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)