Jakarta: Indonesia bakal menyambut bonus demografi pada 2045. Seluruh pihak diminta memerangi gizi buruk atau stunting supaya bonus demografi itu dapat disambut oleh generasi-generasi yang kompeten dan mampu bersaing.
"Karena ini menyangkut bonus demografi ya. Kita harap stunting ini dapat kita kurangi supaya nanti pada 10 tahun ke depan generasi muda dapat menjadi anak bangsa yang sehat," kata Dewan Penasihat Yayasan Dokter Peduli (doctorSHARE) Yasonna Hamonangan Laoly di Jakarta, Jumat, 16 Juni 2023.
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) itu menegaskan upaya memerangi stunting merupakan tanggung jawab bersama. Yasonna menegaskan pihaknya turun tangan langsung memberantas stunting di daerah.
Dia mencontohkan fasilitas rumah sakit terapung yang diinisiasi pihaknya di Buton. Menurut Yasonna, pemberian fasilitas tersebut telah disinergikan dengan Kementerian Kesehatan untuk memaksimalkan pelayanan.
"Sudah melayani 9 ribu orang di Buton, kehadiran kami fokus bantu masyarakat," kata Yasonna.
Pendiri dan pembina doctorSHARE Lie Augustinus menegaskan komitmen pihaknya memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat. Salah satunya, peresmian kantor dan klinik DoctoShare di Meruya, Jakarta Barat.
Lie meyakini fasilitas tersebut dapat berjalan beriringan dengan komitmen pemerintah. Khususnya, terkait penanggulangan stunting di Indonesia.
"Karena kita ingin generasi penerus yang cerdas, yang bisa bawa Indonesia jadi negara besar," kata dia.
Selain stunting, Lie menyinggung masih banyaknya kasus tuberkolosis (TBC) di Indonesia. Dia menyebut hal itu menjadi pekerjaan rumah bersama.
Lie mengatakan pihaknya berkomitmen penuh mendukung program pengurangan kasus TBC. Sehingga, peringkat Indonesia dapat terus turun sebagai negara dengan kasus tuberkolosis.
"Sekarang kita negara kedua terbanyak kasus TBC, ini kalau bisa negara ketiga, kalau bisa lagi negara keempat itu luar biasa," ujar Lie.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Indonesia bakal menyambut bonus demografi pada 2045. Seluruh pihak diminta memerangi gizi buruk atau
stunting supaya bonus demografi itu dapat disambut oleh generasi-generasi yang kompeten dan mampu bersaing.
"Karena ini menyangkut
bonus demografi ya. Kita harap
stunting ini dapat kita kurangi supaya nanti pada 10 tahun ke depan generasi muda dapat menjadi anak bangsa yang sehat," kata Dewan Penasihat Yayasan Dokter Peduli (doctorSHARE) Yasonna Hamonangan Laoly di Jakarta, Jumat, 16 Juni 2023.
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) itu menegaskan upaya memerangi
stunting merupakan tanggung jawab bersama. Yasonna menegaskan pihaknya turun tangan langsung memberantas
stunting di daerah.
Dia mencontohkan fasilitas rumah sakit terapung yang diinisiasi pihaknya di Buton. Menurut Yasonna, pemberian fasilitas tersebut telah disinergikan dengan Kementerian Kesehatan untuk memaksimalkan pelayanan.
"Sudah melayani 9 ribu orang di Buton, kehadiran kami fokus bantu masyarakat," kata Yasonna.
Pendiri dan pembina doctorSHARE Lie Augustinus menegaskan komitmen pihaknya memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat. Salah satunya, peresmian kantor dan klinik DoctoShare di Meruya, Jakarta Barat.
Lie meyakini fasilitas tersebut dapat berjalan beriringan dengan komitmen pemerintah. Khususnya, terkait penanggulangan
stunting di Indonesia.
"Karena kita ingin generasi penerus yang cerdas, yang bisa bawa Indonesia jadi negara besar," kata dia.
Selain
stunting, Lie menyinggung masih banyaknya kasus tuberkolosis (TBC) di Indonesia. Dia menyebut hal itu menjadi pekerjaan rumah bersama.
Lie mengatakan pihaknya berkomitmen penuh mendukung program pengurangan kasus TBC. Sehingga, peringkat Indonesia dapat terus turun sebagai negara dengan kasus tuberkolosis.
"Sekarang kita negara kedua terbanyak kasus TBC, ini kalau bisa negara ketiga, kalau bisa lagi negara keempat itu luar biasa," ujar Lie.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)