Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau vaksinasi booster di RSUD Tarakan, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat 6 Agustus 2021. Medcom.id/Christian
URL Berhasil di Salin
Penyelewengan Vaksin Booster Masih Marak, Terbanyak di Jawa Timur
Atalya Puspa • 18 September 2021 18:28
Jakarta: Pemberian vaksinasi covid-19 dosis ketiga atau booster masih marak diselewengkan. Lapor Covid-19 mencatat sejak 1-15 September 2021, terdapat sejumlah laporan mengenai pemberian vaksin booster pada kelompok non-nakes.
"Laporan tertinggi berasal dari Jawa Timur dengan persentase 37,5 persen. Disusul Jakarta 25,0 persen, Banten 12,5 persen, Yogyakarta 12,5 persen, Jawa Barat 12,5 persen, dan Banten 12,5 persen," ungkap Lapor Covid-19 dalam keterangan resmi, Sabtu, 18 September 2021.
Berbagai pihak yang mendapatkan vaksin booster Moderna, di antaranya Guru Besar fakultas non-nakes di salah satu universitas di Surabaya, Ketua RT di salah satu wilayah di kota Bekasi, dan lainnya. Padahal, Lapor Covid-19 menyebut banyak nakes belum bisa mendapatkan akses untuk booster vaksin ketiga.
Lapor Covid-19 menuntut pemerintah mengaudit secara berkala distribusi dan pengadaan vaksin. Audit dengan menggandeng kementerian/lembaga audit terkait dan hasil audit harus disampaikan kepada publik.
"Selain itu, memperbaiki sistem pendataan pada PeduliLindungi dengan memastikan sistem tersebut merekam data nakes yang sebelumnya belum tercatat sebagai SDMK dan mengeluarkan e-ticket secepatnya sehingga nakes bisa mengakses vaksin ketiga," ujar Lapor Covid-19.
Lapor Covid-19 juga meminta informasi terkait proses distribusi vaksin transparan melalui dashboard yang tersedia. Pemerintah juga perlu membuka target nakes penerima vaksin di tiap provinsi dan pencapapian vaksinasi ketiga di wilayah tersebut. Sehingga publik dapat mengawasi sebagai bentuk akuntabilitas.
"Membuka data penerima vaksin ketiga non-nakes dan memberikan sanksi terkait pelaksanaan vaksinasi booster ketiga pada non-nakes," tegas Lapor Covid-19.
Kementerian Kesehatan mencatat per 17 September 2021 baru 843.987 nakes mendapatkan vaksin suntikan ketiga. Jumlah tersebut baru mencapai 57,46 persen dari target yang ditentukan pemerintah.
Baca: Pakar UGM: Vaksin Booster Belum Diperlukan untuk Masyarakat Umum
Vaksin untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20.05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
<iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/sdfkrrOgpZU" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Pemberian vaksinasi covid-19 dosis ketiga atau booster masih marak diselewengkan. Lapor Covid-19 mencatat sejak 1-15 September 2021, terdapat sejumlah laporan mengenai pemberian vaksin booster pada kelompok non-nakes.
"Laporan tertinggi berasal dari Jawa Timur dengan persentase 37,5 persen. Disusul Jakarta 25,0 persen, Banten 12,5 persen, Yogyakarta 12,5 persen, Jawa Barat 12,5 persen, dan Banten 12,5 persen," ungkap Lapor Covid-19 dalam keterangan resmi, Sabtu, 18 September 2021.
Berbagai pihak yang mendapatkan vaksin booster Moderna, di antaranya Guru Besar fakultas non-nakes di salah satu universitas di Surabaya, Ketua RT di salah satu wilayah di kota Bekasi, dan lainnya. Padahal, Lapor Covid-19 menyebut banyak nakes belum bisa mendapatkan akses untuk booster vaksin ketiga.
Lapor Covid-19 menuntut pemerintah mengaudit secara berkala distribusi dan pengadaan vaksin. Audit dengan menggandeng kementerian/lembaga audit terkait dan hasil audit harus disampaikan kepada publik.
"Selain itu, memperbaiki sistem pendataan pada PeduliLindungi dengan memastikan sistem tersebut merekam data nakes yang sebelumnya belum tercatat sebagai SDMK dan mengeluarkan e-ticket secepatnya sehingga nakes bisa mengakses vaksin ketiga," ujar Lapor Covid-19.
Lapor Covid-19 juga meminta informasi terkait proses distribusi vaksin transparan melalui dashboard yang tersedia. Pemerintah juga perlu membuka target nakes penerima vaksin di tiap provinsi dan pencapapian vaksinasi ketiga di wilayah tersebut. Sehingga publik dapat mengawasi sebagai bentuk akuntabilitas.
"Membuka data penerima vaksin ketiga non-nakes dan memberikan sanksi terkait pelaksanaan vaksinasi booster ketiga pada non-nakes," tegas Lapor Covid-19.
Kementerian Kesehatan mencatat per 17 September 2021 baru 843.987 nakes mendapatkan vaksin suntikan ketiga. Jumlah tersebut baru mencapai 57,46 persen dari target yang ditentukan pemerintah.
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20.05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.