Ilustrasi: Medcom.id
Ilustrasi: Medcom.id

BSSN Soal Serangan Thanos: Belum Ada Laporan

Cahya Mulyana • 13 September 2021 00:22

Menurut dia, surat elektronik dari diplomat Indonesia sudah diambil alih peretas, yang diperkirakan kelompok Naikon asal Tiongkok. Namun, belum diketahui persis hanya email saja atau sampai perangkat yang diretas.
 
Dia menjelaskan banyak malware yang dibuat dengan tujuan menyamai kemampuan malware Pegasus yang bisa men-take over smartphone. Hal ini mendorong pihak terkait untuk membuat deep vulnerable assessment terhadap sistem yang dimiliki. 
 
"Serta melakukan penetration test berkala untuk mengecek kerentanan sistem informasi dan jaringan. Lalu gunakan teknologi honeypot. Ketika terjadi serangan, maka hacker akan terperangkap pada sistem honeypot ini sehingga tidak bisa melakukan serangan ke server yang sebenarnya,” terang Pratama.

Ia juga menyarankan untuk memasang sensor cyber threat intelligence. Hal ini untuk mendeteksi malware atau paket berbahaya yang akan menyerang ke sistem. Yang terakhir dan paling penting, yakni membuat tata kelola pengamanan siber dan implementasi standar keamanan informasi.
 
“Kami telah mencoba melakukan profiling threat actors. Mustang Panda adalah hacker group yang sebagian besar anggota dari Tiongkok di mana grup ini membuat private ransomware yang dinamakan Thanos,” urai Pratama.
 
Ransomeware ini, kata dia, dapat mengakses data dan credential login pada PC yang kemudian mengirimkannya ke command and control (CNC). Bahkan, hacker bisa mengontrol sistem operasi target. 
 
"Private ransome Thanos mempunyai 43 konfigurasi yang berbeda untuk mengelabui firewall dan antivirus sehingga sangat berbahaya,” terang Pratama.
 
Pratama menyebut segala langkah yang diperlukan harus segera dilakukan pemerintah. Hal ini demi mengetahui apakah spionase ini terkait dengan konflik Laut China Selatan atau tidak. 
 
"Karena dalam beberapa tahun terakhir tensi terkait isu ini memang meningkat di kawasan Asia Tenggara. Semoga ini menjadi momentum perbaikan keamanan siber di lembaga negara," jelas Pratama.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan