Jakarta: Pesona Pulau Dewata dinilai semakin mendunia dengan rencana dibangunnya theme park terbesar di Asia Tenggara. Theme park ini diyàkini akan menarik investor masuk.
Pengamat pariwista Taufan Rahmadi mengatakan pembangunan theme park menunjukkan kepercayaan investor terhadap Bali masih besar. Pariwisata Bali dianggap menjanjikan pascapandemi covid-19.
"Saya pikir Bali tetap punya magnetnya sendiri dan berpeluang besar terkait kebangkitan sektor pariwisata. Itu saya yakini sekali," kata Taufan saat dihubungi, Sabtu, 17 Juli 2021.
Menurut dia, pandemi covid-19 membuat ekonomi dunia babak belur, tak terkecuali Indonesia. Bali salah satu yang terdampak paling parah karena pandemi.
Rencana pembangunan theme park disebut membuat pariwisata Bali perlahan bangkit. Pembangunan theme park ini diinisiasi atas kerja sama PT Kios Ria Kreasi bersama Paramount Pictures Amerika Serikat.
Baca: Pemerintah Diminta Luruskan Pernyataan Indonesia Darurat Militer
Taufan mengatakan masuknya investasi menunjukkan Bali masih menjadi poros pariwisata di Asia Tenggara. Bali memiliki ceruk pasar yang selama ini menjadi kekuatan Pulau Dewata.
"Terlebih ini adalah konteksnya wahana. Justru wahana itu punya tembakan market yang luas. Satu, market-nya bisa wisatawan lokal yang ada di Bali. Kedua, tembakannya untuk wisatawan domestik atau wisatawan Nusantara. Ketiga, wisatawan mancanegara itu sendiri," kata dia.
Namun, Taufan mengingatkan pentingya mengubah pola pikir menyesuaikan dengan covid-19. Indonesia, kata dia, harus mulai hidup berdampingan dengan covid-19, seperti Thailand dan Singapura.
"Kalau Bali ingin bangkit, jadikan PPKM ini yang terakhir kali. Dengan menjadi yang terakhir, kita sudah mulai berpikir mengubah mindset bagaimana kita melihat covid-19. Kita harus mulai belajar berdampingan dengan covid-19. Berarti kebijakannya yang juga bisa berdampigan dengan itu. Jalan tengahnya adalah bagaimana kita menjalankan ekonomi, menjalankan pariwisata, juga tetap menjalankan protokol kesehatan," kata dia.
Dia menilai pemerintah perlu mulai pelan-pelan membuka border internasional dengan protokol kesehatan superketat. Standar pelayanan berwisata di era new normal perlu segera diterapkan.
"Seperti yang dilakukan negara lain. Sebab, ketika pariwisata bangkit, investasi itu akan mengikutinya," imbuh Taufan.
Jakarta: Pesona Pulau Dewata dinilai semakin mendunia dengan rencana dibangunnya
theme park terbesar di Asia Tenggara.
Theme park ini diyàkini akan menarik investor masuk.
Pengamat
pariwista Taufan Rahmadi mengatakan pembangunan
theme park menunjukkan kepercayaan investor terhadap Bali masih besar. Pariwisata Bali dianggap menjanjikan pascapandemi
covid-19.
"Saya pikir Bali tetap punya magnetnya sendiri dan berpeluang besar terkait kebangkitan sektor pariwisata. Itu saya yakini sekali," kata Taufan saat dihubungi, Sabtu, 17 Juli 2021.
Menurut dia, pandemi covid-19 membuat ekonomi dunia babak belur, tak terkecuali Indonesia. Bali salah satu yang terdampak paling parah karena pandemi.
Rencana pembangunan
theme park disebut membuat pariwisata Bali perlahan bangkit. Pembangunan
theme park ini diinisiasi atas kerja sama PT Kios Ria Kreasi bersama Paramount Pictures Amerika Serikat.
Baca:
Pemerintah Diminta Luruskan Pernyataan Indonesia Darurat Militer
Taufan mengatakan masuknya investasi menunjukkan Bali masih menjadi poros pariwisata di Asia Tenggara. Bali memiliki ceruk pasar yang selama ini menjadi kekuatan Pulau Dewata.
"Terlebih ini adalah konteksnya wahana. Justru wahana itu punya tembakan
market yang luas. Satu,
market-nya bisa wisatawan lokal yang ada di Bali. Kedua, tembakannya untuk wisatawan domestik atau wisatawan Nusantara. Ketiga, wisatawan mancanegara itu sendiri," kata dia.
Namun, Taufan mengingatkan pentingya mengubah pola pikir menyesuaikan dengan covid-19. Indonesia, kata dia, harus mulai hidup berdampingan dengan covid-19, seperti Thailand dan Singapura.
"Kalau Bali ingin bangkit, jadikan PPKM ini yang terakhir kali. Dengan menjadi yang terakhir, kita sudah mulai berpikir mengubah
mindset bagaimana kita melihat covid-19. Kita harus mulai belajar berdampingan dengan covid-19. Berarti kebijakannya yang juga bisa berdampigan dengan itu. Jalan tengahnya adalah bagaimana kita menjalankan ekonomi, menjalankan pariwisata, juga tetap menjalankan protokol kesehatan," kata dia.
Dia menilai pemerintah perlu mulai pelan-pelan membuka
border internasional dengan protokol kesehatan superketat. Standar pelayanan berwisata di era
new normal perlu segera diterapkan.
"Seperti yang dilakukan negara lain. Sebab, ketika pariwisata bangkit, investasi itu akan mengikutinya," imbuh Taufan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)