Jakarta: Pemerintah merasa pelacakan atau tracing terhadap orang yang terpapar covid-19 kurang maksimal. Untuk itu, Kementerian Kesehatan terus mencatat kendala apa yang terjadi dan berusaha membenahinya.
Kendala pertama, kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, adalah umumnya masyarakat yang positif covid-19 tidak mau ada pelacakan ke orang-orang terdekat. "Kalaupun ada kasus positif, tidak mau terbuka," kata Siti Nadia Tarmizi, Kamis, 26 Agustus 2021.
Siti Nadia menduga masyarakat yang menolak pelacakan karena tidak bersedia menjalani isolasi. "Masyarakat harus mau terbuka dan mau di-tracing. Kalau nanti diminta tes untuk disegerakan," tuturnya.
Kendala kedua, Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 di tingkat kelurahan, RT/RW, dan desa belum aktif membantu pelacakan di wilayah masing-masing. Padahal, membantu pelacakan di wilayah masing-masing merupakan salah satu tugas Satgas di tingkat bawah.
Menurut Siti Nadia, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai pembina wilayah harus bisa mengaktifkan para satgas. Sehingga, pelacakan kasus lebih baik.
Kementerian Kesehatan berusaha mengatasi lemahnya pelacakan kasus dengan memanfaatkan aplikasi PeduliLindungi. "Kami menggandeng TNI dan Polri untuk mendorong keterlibatan Babinsa (Bintara Pembina Desa TNI AD) dan Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Ketertiban dan Keamanan Masyarakat Polri)," katanya.
Tracing, testing, dan treatment atau dikenal dengan 3T merupakan langkah mitigasi penanganan covid-19, selain meningkatkan kedisiplinan dan penerapan protokol kesehatan. Pemerintah juga menyediakan tempat isolasi terpusat dengan fasilitas lengkap mencakup tempat, persediaan makanan, tenaga kesehatan, fasilitas olahraga, dan telemedicine.
Dalam jumpa pers optimalisasi program 3T beberapa waktu lalu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan TNI, Polri, BNPB, dan Kemenkes berusaha memenuhi standar tracing kontak yang dikeluarkan WHO, yakni rasio 1 berbanding 30. Caranya, memperbanyak tracer dari TNI, Polri, dan dinas kesehatan.
"Saat ini ada 63 ribu tracer dari TNI yang sudah tersebar di posko-posko PPKM mikro untuk membantu kepala puskesmas bidang desa melaksanakan tracing kontak erat," kata Hadi.
Baca: 6 Provinsi Diwanti-wanti Lebih Waspada Varian Delta
Kementerian Kesehatan meningkatkan pelacakan kasus guna meredam penyebaran varian delta. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meyakini kecepatan mutasi virus sangat ditentukan oleh pergerakan manusia karena mutasi dapat terjadi saat ada penularan.
Budi memperkirakan lonjakan kasus covid-19 masih akan terus terjadi selama virus belum bisa dikendalikan. "Vaksin jadi satu cara yang paling efisien menangkal virus korona bermutasi," katanya Budi mengutip Antara, Jumat, 27 Agustus 2021.
Pernyataan Budi itu mengemuka saat hadir di Podcast Deddy Corbuzier. Budi mengatakan 70 persen populasi di Indonesia telah seluruhnya terlindungi oleh vaksin atau disebut sebagai kekebalan kelompok.
Jakarta: Pemerintah merasa pelacakan atau
tracing terhadap orang yang terpapar
covid-19 kurang maksimal. Untuk itu, Kementerian Kesehatan terus mencatat kendala apa yang terjadi dan berusaha membenahinya.
Kendala pertama, kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, adalah umumnya masyarakat yang positif covid-19 tidak mau ada pelacakan ke orang-orang terdekat. "Kalaupun ada kasus positif, tidak mau terbuka," kata Siti Nadia Tarmizi, Kamis, 26 Agustus 2021.
Siti Nadia menduga masyarakat yang menolak pelacakan karena tidak bersedia menjalani isolasi. "Masyarakat harus mau terbuka dan mau di-tracing. Kalau nanti diminta tes untuk disegerakan," tuturnya.
Kendala kedua, Satuan Tugas (
Satgas) Covid-19 di tingkat kelurahan, RT/RW, dan desa belum aktif membantu pelacakan di wilayah masing-masing. Padahal, membantu pelacakan di wilayah masing-masing merupakan salah satu tugas Satgas di tingkat bawah.
Menurut Siti Nadia, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai pembina wilayah harus bisa mengaktifkan para satgas. Sehingga, pelacakan kasus lebih baik.
Kementerian Kesehatan berusaha mengatasi lemahnya pelacakan kasus dengan memanfaatkan aplikasi PeduliLindungi. "Kami menggandeng TNI dan Polri untuk mendorong keterlibatan Babinsa (Bintara Pembina Desa TNI AD) dan Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Ketertiban dan Keamanan Masyarakat Polri)," katanya.
Tracing, testing, dan
treatment atau dikenal dengan 3T merupakan langkah mitigasi penanganan covid-19, selain meningkatkan kedisiplinan dan penerapan protokol kesehatan. Pemerintah juga menyediakan tempat isolasi terpusat dengan fasilitas lengkap mencakup tempat, persediaan makanan, tenaga kesehatan, fasilitas olahraga, dan telemedicine.