Ilustrasi/Medcom.id
Ilustrasi/Medcom.id

Masih Kurang Maksimal, Pemerintah Catat Beberapa Kendala Pelacakan Covid-19

Antara • 27 Agustus 2021 07:25
Jakarta: Pemerintah merasa pelacakan atau tracing terhadap orang yang terpapar covid-19 kurang maksimal. Untuk itu, Kementerian Kesehatan terus mencatat kendala apa yang terjadi dan berusaha membenahinya.
 
Kendala pertama, kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, adalah umumnya masyarakat yang positif covid-19 tidak mau ada pelacakan ke orang-orang terdekat. "Kalaupun ada kasus positif, tidak mau terbuka," kata Siti Nadia Tarmizi, Kamis, 26 Agustus 2021.
 
Siti Nadia menduga masyarakat yang menolak pelacakan karena tidak bersedia menjalani isolasi. "Masyarakat harus mau terbuka dan mau di-tracing. Kalau nanti diminta tes untuk disegerakan," tuturnya.

Kendala kedua, Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 di tingkat kelurahan, RT/RW, dan desa belum aktif membantu pelacakan di wilayah masing-masing. Padahal, membantu pelacakan di wilayah masing-masing merupakan salah satu tugas Satgas di tingkat bawah.
 
Menurut Siti Nadia, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai pembina wilayah harus bisa mengaktifkan para satgas. Sehingga, pelacakan kasus lebih baik. 
 
Kementerian Kesehatan berusaha mengatasi lemahnya pelacakan kasus dengan memanfaatkan aplikasi PeduliLindungi. "Kami menggandeng TNI dan Polri untuk mendorong keterlibatan Babinsa (Bintara Pembina Desa TNI AD) dan Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Ketertiban dan Keamanan Masyarakat Polri)," katanya.
 
Tracing, testing, dan treatment atau dikenal dengan 3T merupakan langkah mitigasi penanganan covid-19, selain meningkatkan kedisiplinan dan penerapan protokol kesehatan. Pemerintah juga menyediakan tempat isolasi terpusat dengan fasilitas lengkap mencakup tempat, persediaan makanan, tenaga kesehatan, fasilitas olahraga, dan telemedicine.
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan