Jakarta: Pemerintah membentuk tim transisi pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Tim diberi waktu tiga bulan untuk merancang skema pengelolaan baru.
“Perbaikan itu telah disiapkan tim transisi,” kata Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko dalam telekonferensi, Jumat, 9 April 2021.
Moeldoko menyebut tim transisi terdiri atas tim pengarah yang digawangi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan KSP. Kemudian, Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Setya Utama, menjabat sebagai ketua tim transisi.
“Berikutnya, tim asistensi ada dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), Kapolda Metro Jaya (Irjen Fadil Imran), dan Pangdam Jaya (Mayjen Dudung Abdurachman),” papar Moeldoko.
(Baca: Di Bawah Yayasan Soeharto, TMII Rugi Rp50 Miliar per Tahun)
Moeldoko menyebut nantinya TMII akan dikelola sebagai kawasan pelestarian dan pengembangan budaya bangsa. TMII tetap menjadi sarana wisata dan edukasi bermatra budaya nusantara.
“Taman Mini ke depan harus betul-betul ditempatkan sebagai tempat yang punya nilai-nilai keekonomian, sosial-budaya, dan beragam nilai,” ujar dia.
Pemerintah berterima kasih kwpada Yayasan Harapan Kita. Yayasan yang didirikan istri Presiden kedua RI Soeharto, Tien Soeharto, itu berperan dalam memelihara Taman Mini sebagai tempat pembelajaran toleransi, agama, suku, dan budaya.
“Namun, sekali lagi, dalam pengelolaanya perlu ada perbaikan,” kata Moeldoko.
Jakarta: Pemerintah membentuk tim transisi pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah (
TMII). Tim diberi waktu tiga bulan untuk merancang skema pengelolaan baru.
“Perbaikan itu telah disiapkan tim transisi,” kata Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko dalam telekonferensi, Jumat, 9 April 2021.
Moeldoko menyebut tim transisi terdiri atas tim pengarah yang digawangi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan KSP. Kemudian, Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Setya Utama, menjabat sebagai ketua tim transisi.
“Berikutnya, tim asistensi ada dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), Kapolda Metro Jaya (Irjen Fadil Imran), dan Pangdam Jaya (Mayjen Dudung Abdurachman),” papar Moeldoko.
(Baca:
Di Bawah Yayasan Soeharto, TMII Rugi Rp50 Miliar per Tahun)
Moeldoko menyebut nantinya TMII akan dikelola sebagai kawasan pelestarian dan pengembangan budaya bangsa. TMII tetap menjadi sarana
wisata dan edukasi bermatra budaya nusantara.
“Taman Mini ke depan harus betul-betul ditempatkan sebagai tempat yang punya nilai-nilai keekonomian, sosial-budaya, dan beragam nilai,” ujar dia.
Pemerintah berterima kasih kwpada Yayasan Harapan Kita. Yayasan yang didirikan istri Presiden kedua RI Soeharto, Tien Soeharto, itu berperan dalam memelihara Taman Mini sebagai tempat pembelajaran toleransi, agama, suku, dan budaya.
“Namun, sekali lagi, dalam pengelolaanya perlu ada perbaikan,” kata Moeldoko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)