Jakarta: Indikator Politik Indonesia mempublikasikan hasil jajak pendapat terbarunya. Salah satu materi survei yakni terkait dengan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga negara.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kejaksaan Agung (Kejagung), dan Polri turut masuk dalam penyaringan suara tingkat kepercayaan masyarakat. Dalam survei tersebut, Lembaga Antirasuah berada di bawah Korps Bhayangkara dan Korps Adhyaksa.
"KPK di bawah Polri, dan Kejagung," kata Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam telekonferensi yang digelar pada Minggu, 30 April 2023.
Kejagung ada di posisi teratas sebagai penegak hukum dengan angka 7,9 persen dalam kategori sangat percaya dari keseluruhan jawaban responden. Sementara itu, ada 72,7 persen masyarakat menyatakan cukup percaya.
"Sebanyak 14,3 persen menyatakan kurang percaya, 0,8 persen menyatakan tidak percaya sama sekali, dan 4,4 persen menyatakan tidak menjawab," ucap Burhanuddin.
Posisi kedua ada Polri dengan jawaban 9,3 persen responden menyatakan sangat percaya. Kemudian, sebanyak 63,9 persen masyarakat menyatakan cukup percaya.
"Sebanyak 23,6 persen responden menyatakan kurang percaya, dan sekitar 2 persen menyatakan tidak percaya sama sekali," ujar Burhanuddin.
Sementara itu, KPK menjadi penegak hukum paling bawah yang dipercaya masyarakat dengan angka 7,1 persen dengan jawaban sangat percaya. Lalu, ada 65,3 persen responden menyatakan cukup percaya dengan Lembaga Antirasuah.
"Sebanyak 22,9 persen menyatakan kurang percaya, lalu, 2,4 persen menyatakan tidak percaya sama sekali, dan 2,3 persen tidak menjawab," tutur Burhanuddin.
Burhanuddin menyebut banyaknya dinamika internal yang terjadi di KPK membuat instansi tersebut ada di urutan paling bawah sebagai penegak hukum paling dipercaya. Salah satu faktor yakni pemberhentian dengan hormat Brigjen Endar Priantoro dari jabatan direktur penyelidikan.
"KPK ini mungkin waktu survei kami lakukan pas KPK terjadi dinamika di internal, kasus Brigjen Endar," ucap Burhanuddin.
Burhanuddin juga mengatakan kepercayaan masyarakat terhadap KPK saat ini berhasil disalip oleh Polri. Penyebabnya dinilai karena Korps Bhayangkara telah tegas menindak mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (J).
"Sehingga, trust-nya kembali disalip oleh Polri, meskipun selisihnya dalam margin of error," ujar Burhanuddin.
Di sisi lain, Kejagung masih konsisten memimpin perolehan suara sebagai penegak hukum paling dipercaya masyarakat. Kinerjanya dinilai memuaskan dalam beberapa bulan belakangan ini.
"Kejaksaan Agung masih konsisten selama beberapa bulan terakhir sebagai lembaga penegak hukum paling dipercaya publik," kata Burhanuddin.
Jajak pendapat ini digelar dengan menggunakan metode multistage random sampling. Sebanyak 1.220 orang berusia di atas 17 tahun diwawancarai di seluruh Indonesia diwawancarai secara tatap muka.
Survei ini memiliki margin of error sebesar kurang lebih 2,9 persen. Sementara itu, tingkat kepercayaannya ada pada angka 95 persen.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Indikator Politik Indonesia mempublikasikan hasil jajak pendapat terbarunya. Salah satu materi survei yakni terkait dengan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga negara.
Komisi Pemberantasan Korupsi (
KPK), Kejaksaan Agung (
Kejagung), dan
Polri turut masuk dalam penyaringan suara tingkat kepercayaan masyarakat. Dalam survei tersebut, Lembaga Antirasuah berada di bawah Korps Bhayangkara dan Korps Adhyaksa.
"KPK di bawah Polri, dan Kejagung," kata Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam telekonferensi yang digelar pada Minggu, 30 April 2023.
Kejagung ada di posisi teratas sebagai penegak hukum dengan angka 7,9 persen dalam kategori sangat percaya dari keseluruhan jawaban responden. Sementara itu, ada 72,7 persen masyarakat menyatakan cukup percaya.
"Sebanyak 14,3 persen menyatakan kurang percaya, 0,8 persen menyatakan tidak percaya sama sekali, dan 4,4 persen menyatakan tidak menjawab," ucap Burhanuddin.
Posisi kedua ada Polri dengan jawaban 9,3 persen responden menyatakan sangat percaya. Kemudian, sebanyak 63,9 persen masyarakat menyatakan cukup percaya.
"Sebanyak 23,6 persen responden menyatakan kurang percaya, dan sekitar 2 persen menyatakan tidak percaya sama sekali," ujar Burhanuddin.
Sementara itu, KPK menjadi penegak hukum paling bawah yang dipercaya masyarakat dengan angka 7,1 persen dengan jawaban sangat percaya. Lalu, ada 65,3 persen responden menyatakan cukup percaya dengan Lembaga Antirasuah.
"Sebanyak 22,9 persen menyatakan kurang percaya, lalu, 2,4 persen menyatakan tidak percaya sama sekali, dan 2,3 persen tidak menjawab," tutur Burhanuddin.
Burhanuddin menyebut banyaknya dinamika internal yang terjadi di KPK membuat instansi tersebut ada di urutan paling bawah sebagai penegak hukum paling dipercaya. Salah satu faktor yakni pemberhentian dengan hormat Brigjen Endar Priantoro dari jabatan direktur penyelidikan.
"KPK ini mungkin waktu survei kami lakukan pas KPK terjadi dinamika di internal, kasus Brigjen Endar," ucap Burhanuddin.
Burhanuddin juga mengatakan kepercayaan masyarakat terhadap KPK saat ini berhasil disalip oleh Polri. Penyebabnya dinilai karena Korps Bhayangkara telah tegas menindak mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (J).
"Sehingga, trust-nya kembali disalip oleh Polri, meskipun selisihnya dalam margin of error," ujar Burhanuddin.
Di sisi lain, Kejagung masih konsisten memimpin perolehan suara sebagai penegak hukum paling dipercaya masyarakat. Kinerjanya dinilai memuaskan dalam beberapa bulan belakangan ini.
"Kejaksaan Agung masih konsisten selama beberapa bulan terakhir sebagai lembaga penegak hukum paling dipercaya publik," kata Burhanuddin.
Jajak pendapat ini digelar dengan menggunakan metode
multistage random sampling. Sebanyak 1.220 orang berusia di atas 17 tahun diwawancarai di seluruh Indonesia diwawancarai secara tatap muka.
Survei ini memiliki margin of error sebesar kurang lebih 2,9 persen. Sementara itu, tingkat kepercayaannya ada pada angka 95 persen.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)