Ilustrasi/Medcom.id
Ilustrasi/Medcom.id

Penyakit Campak: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Muhammad Syahrul Ramadhan • 08 Februari 2023 13:53
Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan peningkatan kasus campak pada 2022. Peningkatannya kurang lebih 32 kali lipat dibanding tahun 2021.
 
“Selama tahun 2022 yang lalu jumlah kasus campak yang ada di negara kita memang cukup banyak lebih dari 3.341 laporan kasus. Kasus – kasus ini menyebar di 223 kabupaten/kota di 31 provinsi,” terang Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan Prima Yosephine seperti dikutip dari laman resmi Kemenkes, Rabu, 8 Februari 2023.

Campak Adalah

Campak sendiri merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus paramyxovirus. Penyakit ini sangat berbahaya karena bisa menyebabkan komplikasi yang mengakibatkan penderitanya mengalami penyakit berat.

Campak Sangat Menular

Campak atau morbili ini sangat menular. Dilansir dari laman resmi Kemenkes 90 persen orang berinteraksi dengan penderita dapat tertular jika belum memiliki kekebalan terhadap campak.
 
Adapun penularan penyakit campak ini melalui udara ketika penderita batuk atau bersin. Menyentuh benda yang terkena percikan air liur penderita campak lalu memegang hidung atau mulut juga bisa mengakibatkan penularan.

“Virus ini menular melalui droplet yang keluar dari hidung dan mulut, saat seseorang yang terinfeksi campak berbicara, batuk, bersin, dan beringus,” jelas Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya, Ira Purnamasari, seperti dikutip Medcom.id.
 
Baca juga: 8 Anak Terjangkit Campak, Jepara Intensifkan Imunisasi MR
 

Siapa Saja yang Bisa Terkena Campak?

Campak sering dianggap penyakit yang diderita anak-anak. Tapi jangan salah, orang dewasa juga bisa kena penyakit ini. 
 
Namun, penyakit campak lebih parah pada anak-anak terutama yang di bawah usia 5 tahun karena bisa menyebabkan kematian.

Komplikasi campak

Campak dapat mengakibatkan komplikasi penyakit serius berupa pneumonia, diare, meningitis. Komplikasi pneumonia merupakan komplikasi campak yang dapat mengakibatkan kematian.
 
“Sekitar 1 dari 20 penderita Campak akan mengalami komplikasi radang paru dan 1 dari 1.000 penderita akan mengalami komplikasi radang otak. Selain itu, komplikasi lain adalah infeksi telinga yang berujung tuli (1 dari 10 penderita), diare (1 dari 10 penderita) yang menyebabkan penderita butuh perawatan di RS,” jelas Kemenkes.
 
Faktor risiko orang terkena campak:
  • Belum mendapatkan vaksin MMR (vaksin measles mumps rubela)
  • Kekurangan vitamin A
  • Melakukan perjalanan ke negara yang mengalami wabah campak.

Gejala penyakit campak

Dikutip dari Siloam Hospital, orang yang terkena campak akan menunjukkan gejala 
lebih sekitar 7 sampai 14 hari setelah tubuh terinfeksi virus. Adapun gejala awal penyakit campak mirip dengan flu umum, seperti demam tinggi, batuk, pilek dan mata merah.
 
Namun, sesudah beberapa hari sejak terinfeksi akan muncul ruam merah. Berikut ini gejala penyakit campak:
  • Pilek, batuk, dan sakit tenggorokan.
  • Tubuh terasa lemas.
  • Mata merah.
  • Demam tinggi.
  • Sakit dan nyeri otot.
  • Nafsu makan menurun.
  • Diare.
  • Mual dan muntah.
  • Ruam merah pada sekujur tubuh.
  • Bercak putih keabu-abuan pada membran mukosa, seperti mulut dan tenggorokan.
Penyakit Campak: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya
(Gejala campak foto: Live-strong)

Pengobatan campak

Penyakit ini tidak perlu tindakan pengobatan khusus, karena campak tergolong
self-limiting disease alias bisa sembuh sendiri. Meski begitu, penderita cacar harus tetap mendapatkan perawatan untuk meringankan gejalanya dan mencegah terjadinya komplikasi penyakit:
  • Isolasi di ruang terpisah
  • Istirahat cukup
  • Perbanyak minum air putih
  • Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang
  • Mengonsumsi obat anti nyeri atau penurun demam yang diresepkan oleh dokter.
  • Mengonsumsi suplemen vitamin A yang diresepkan oleh dokter.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(RUL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan