Jakarta: Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyebut total pengungsi korban gempa Cianjur, Jawa Barat, sebanyak 73.874 jiwa. Mereka tersebar di 325 titik pengungsian di 15 kecamatan.
"Rincian (pengungsi) laki-laki 33.713 orang, perempuan 40.161 orang, penyandang disabilitas ada 92 orang, ibu hamil 1.207 orang, dan lansia 4.204 orang," ujar Suharyanto dalam konferensi pers secara virtual, Minggu, 27 November 2022.
Suharyanto menyebut dari 325 titik pengungsian, terbagi menjadi 184 pengungsian terpusat. Di lokasi tersebut dapat menampung lebih dari 25 orang.
Kemudian, ada 142 titik pengungsian mandiri yang didirikan oleh masyarakat di sekitar rumahnya, dengan kapasitas kurang dari 25 orang.
Jenderal bintang tiga itu menekankan bukan persoalan mudah untuk dapat mendistribusikan bantuan secara merata ke seluruh lokasi pengungsian. Namun, pihaknya akan berupaya mendistribusikan bantuan ke lokasi yang sulit dijangkau.
Hal itu dilakukan dengan mekanisme distribusi berjenjang dari tingkat kepala desa hingga kabupaten. Pihaknya juga menjadikan kantor kecamatan sebagai lokasi distribusi bantuan.
"Tidak hanya kantor kabupaten saja gedung BPBD dan gedung wanita, logistik juga disimpan di kecamatan-kecamatan mudahan-mudahan ini lebuh baik," jelasnya.
Jakarta: Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyebut total pengungsi korban
gempa Cianjur, Jawa Barat, sebanyak 73.874 jiwa. Mereka tersebar di 325 titik pengungsian di 15 kecamatan.
"Rincian (pengungsi) laki-laki 33.713 orang, perempuan 40.161 orang, penyandang disabilitas ada 92 orang, ibu hamil 1.207 orang, dan lansia 4.204 orang," ujar Suharyanto dalam konferensi pers secara virtual, Minggu, 27 November 2022.
Suharyanto menyebut dari 325 titik
pengungsian, terbagi menjadi 184 pengungsian terpusat. Di lokasi tersebut dapat menampung lebih dari 25 orang.
Kemudian, ada 142 titik pengungsian mandiri yang didirikan oleh masyarakat di sekitar rumahnya, dengan kapasitas kurang dari 25 orang.
Jenderal bintang tiga itu menekankan bukan persoalan mudah untuk dapat mendistribusikan bantuan secara merata ke seluruh lokasi
pengungsian. Namun, pihaknya akan berupaya mendistribusikan bantuan ke lokasi yang sulit dijangkau.
Hal itu dilakukan dengan mekanisme distribusi berjenjang dari tingkat kepala desa hingga kabupaten. Pihaknya juga menjadikan kantor kecamatan sebagai lokasi distribusi bantuan.
"Tidak hanya kantor kabupaten saja gedung BPBD dan gedung wanita, logistik juga disimpan di kecamatan-kecamatan mudahan-mudahan ini lebuh baik," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)