Jakarta: Sebanyak lebih dari tiga ribu tenaga kesehatan (nakes) diterjunkan untuk membantu korban gempa Cianjur, Jawa Barat. Mereka disebar di 194 titik pengungsian.
"Ada 3.175 nakes yang tersebar di delapan kecamatan," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari dalam keterangan tertulis, Selasa, 29 November 2022.
Abdul memerinci kecamatan tersebut, yakni Kecamatan Pacet, Cugenang, Gekbrong, dan Warungkondang. Kemudian Mande, Cilaku, Cibeber, serta Cianjur.
"Tenaga kesehatan terdiri dari dokter umum, perawat, ahli gizi, bidan, apoteker, tenaga surveilans, kesehatan lingkungan, terapis, psikolog dan beragam dokter spesialis," jelas dia.
Abdul menyebut aktivitas pelayanan kesehatan itu dinaungi Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Kemenkes telah mengamati dan mendata warga guna mencegah penyakit atau wabah serta menyerahkan logistik kesehatan ke dinas terkait.
"Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur juga telah melakukan rapid health assessment (RHA) dan melakukan mobilisasi untuk memberikan pelayanan kesehatan di beberapa titik pengungsi," ucap dia.
Selain itu, ada 16 ambulans yang disiagakan. Fasilitas itu berfungsi mengantar korban yang membutuhkan operasi atau penanganan di fasilitas kesehatan.
Jakarta: Sebanyak lebih dari tiga ribu tenaga kesehatan (
nakes) diterjunkan untuk membantu korban
gempa Cianjur, Jawa Barat. Mereka disebar di 194 titik
pengungsian.
"Ada 3.175 nakes yang tersebar di delapan kecamatan," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari dalam keterangan tertulis, Selasa, 29 November 2022.
Abdul memerinci kecamatan tersebut, yakni Kecamatan Pacet, Cugenang, Gekbrong, dan Warungkondang. Kemudian Mande, Cilaku, Cibeber, serta Cianjur.
"Tenaga kesehatan terdiri dari dokter umum, perawat, ahli gizi, bidan, apoteker, tenaga surveilans, kesehatan lingkungan, terapis, psikolog dan beragam dokter spesialis," jelas dia.
Abdul menyebut aktivitas pelayanan kesehatan itu dinaungi Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Kemenkes telah mengamati dan mendata warga guna mencegah penyakit atau wabah serta menyerahkan logistik kesehatan ke dinas terkait.
"Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur juga telah melakukan rapid health assessment (RHA) dan melakukan mobilisasi untuk memberikan pelayanan kesehatan di beberapa titik pengungsi," ucap dia.
Selain itu, ada 16 ambulans yang disiagakan. Fasilitas itu berfungsi mengantar korban yang membutuhkan operasi atau penanganan di fasilitas kesehatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)