Pembagian bubur asyura di Kudus, Jawa Tengah, merupakan rangkaian kegiatan Buka Luwur Makam Sunan Kudus. Antara Foto/Yusuf Nugroho
Pembagian bubur asyura di Kudus, Jawa Tengah, merupakan rangkaian kegiatan Buka Luwur Makam Sunan Kudus. Antara Foto/Yusuf Nugroho

Bubur Asyura Makanan Khas Saat Puasa 10 Muharram dan Sejarahnya

Putri Purnama Sari • 09 Agustus 2022 10:56
Jakarta: Umat Islam biasanya merayakan Hari Asyura 10 Muharram dengan puasa sunah. Beragam tradisi biasanya juga digelar untuk memperingati Hari Asyura yang kali ini jatuh pada 8 Agustus 2022.
 
Salah satunya, makanan khas bubur Asyura yang terinspirasi dari kisah Nabi Muhammad SAW. Berikut cerita dan sejarah di balik bubur Asyura yang biasanya dibuat saat masyarakat berpuasa sunah Asyura:
 

Sejarah puasa Asyura


Dikutip dari NU Online, sejarah puasa Asyura ini ketika Nabi Muhammad berada di Madinah. Kala itu, penduduk Madinah yang beragama Yahudi berpuasa pada hari ke-10 bulan Muharram.
 
Adapun dasarnya adalah pada hari Asyura Nabi Musa puasa di hari itu sebagai ungkapan terima kasih karena Allah menenggelamkan Fira'un dan Musa beserta kaumnya selamat.

Kemudian Rasullah SAW bersabda: Kami lebih memiliki hak dan lebih memuliakan Nabi Musa daripada Anda.
 
Sejak saat itu Nabi berpuasa Asyura dan memerintahkan kepada umatnya untuk berpuasa pada 10 Muharram.
 

Baca: Niat Puasa Asyura Senin 8 Agustus Lengkap dengan Sejarah dan Keutamaannya


Sejarah bubur Asyura


Dilansir dari Popmama, bubur Asyura ini berawal dari kisah Nabi Muhammad SAW yang memerintahkan prajuritnya untuk menambah porsi bubur. Saat itu, jatah makanan yang diterima kebanyakan prajurit tidak seimbang sebab jumlah bubur yang dibuat tak banyak.
 
Rasulullah meminta prajurit yang memasak menambahkan bahan makanan apa saja agar jumlah bubur cukup untuk semua pasukan. Dari kisah inilah bubur Asyura menginspirasi beragam tradisi makanan di berbagai daerah.
 
Namun, beberapa masyarakat juga meyakini bubur Asyura ini juga diadakan untuk memperingati kematian cucu Rasulullah, Hasan dan Hussein. 
 

Tradisi bubur Asyura di Indonesia


Bubur asyura dibuat dengan berbagai macam bahan-bahan tergantung daerah tempat pembuatannya. Bubur asyura biasanya akan dimasak bersama, dan nantinya akan dibagi-bagi ke masjid maupun warga sekitar.
 
Warga akan berkumpul di satu tempat, membawa tungku dan wajan besar untuk memasak bersama. Kemudian, bubur yang dibuat dibagikan gratis ke warga sekitar. Tradisi ini kental dengan semangat gotong royong dan silaturahmi antara warga.
 
Di Kudus, bubur asyura dibuat dengan 9 bahan wajib yaitu beras, jagung, kacang hijau, kacang kedelai, kacang tolo, ketela pohon, kacang tanah, pisang dan ubi jalar. Kemudian, semua bahan itu akan diberi bumbu gulai, daun pandan, serai, dan bumbu pelengkap lainnya.
 
Sementara itu di masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan menggunakan bahan yang lebih banyak, mencapai 41 jenis. Di antaranya, sayuran, kacang-kacangan, dan daging.
 
Semua jenis bahan harus dicukupi karena sudah tradisi. Uniknya, bubur asyura di Banjar pasti menggunakan ceker ayam. Bubur asyura yang dibuat masyarakat Banjar juga wajib menggunakan kangkung, jagung manis, wortel, kentang, dan daun pucuk waluh. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan